Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
RUANG terbuka yang luas dan rindang dengan pohon sudah lama jadi wajah kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat. Namun, itu belum cukup untuk membuat kampus ramah lingkungan.
Paham akan laju perubahan iklim, pengurangan emisi karbon pun menjadi perhatian mereka beberapa tahun ini. Terbaru, UI berupaya menghitung jejak karbon (carbon footprint) mereka. Tidak hanya sendiri, UI mendorong kampus-kampus lain untuk melakukan serupa.
Itulah yang menjadi parameter terbaru dalam UI Greenmetric World University Ranking. Ini merupakan program berskala internasional yang dibuat UI untuk pemeringkatan kampus yang memiliki wawasan lingkungan dengan beragam indikator.
Diadakan sejak 2010, program pemeringkatan itu menggunakan metode kuesioner yang disertai dengan bukti konkret berupa foto maupun data peningkatan akibat diadakannya program ramah lingkungan. Setiap tahun, indikator pemeringkatan terus disempurnakan. Selain jejak karbon, pemeringkatan dinilai lewat penataan infrastruktur kampus, energi alternatif ramah lingkungan, pengolahan sampah, pengolahan limbah air, transportasi, dan pendidikan.
Peserta pun meningkat dari 360 universitas pada 62 negara di 2014 menjadi 407 peserta dari 65 negara di 2015. Tahun ini, UI berada pada peringkat ke-33 dari 407 kampus yang menjadi partisipan UI Greenmetric World University Ranking.
Ketua UI Greenmetric World University Ranking Riri Fitri Sari menjelaskan parameter jejak karbon dihitung berdasarkan jumlah kendaraan bermotor yang masuk setiap hari dikali luas keliling kampus dan ditambah dengan beban listrik.
Di UI, ia mengakui beban emisi bus memang dua kali lipat dari emisi mobil. Namun, menghitung muatan penumpang yang jauh lebih banyak daripada mobil, pemaksimalan transportasi dengan bus dapat menjadi salah satu cara mengurangi emisi. Sayang, ia mengaku tidak mengetahui dengan pasti jumlah emisi karbon dari universitas dengan sekitar 47 ribu mahasiswa itu.
“Saya lupa angka pastinya, jejak karbon kami, tetapi kalau listrik itu bisa mencapai 10juta kWh per tahun. Ini yang sedang kami pikirkan untuk memiliki inovasi agar emisi berkurang, salah satunya penggunaan solar panel secara menyeluruh di gedung Inter-Faculty Club dengan jumlah kapasitas 25 ribu kWh,” tuturnya saat ditemui di Gedung Perpustakaan Lama UI, Kamis(28/1).
Untuk menekan penggunaan kendaraan bermotor pribadi, UI menaikkan tarif masuk. Namun, Riri mengakui cara ini nyatanya belum signifikan menekan jumlah kendaraan bermotor.
Adopsi gaya kampus lain
Sekretaris UI Greenmetric yang juga dosen Fakultas Teknik, Nyoman Suwartha, mengungkapkan pembentukan kampus yang nyaman dan ramah lingkungan sangat bergantung pada kesadaran semua pihak. Tidak hanya akademisi, tetapi juga mahasiswa.
Cukup bangga pada para mahasiswa yang telah melakukan gerakan sadar lingkungan di fakultas masing-masing. Gerakan itu berwujud pemilihan sampah, kewajiban menanam pohon bagi mahasiswa baru, hingga membawa ikan untuk dilepas di danau kampus.
Nyoman juga berkeinginan untuk mengadopsi upaya ramah lingkungan dari kampus-kampus lain di dunia. Di National Pingtung University, Taiwan, konsep pengolahan air didesain menarik sehingga menjadi tempat rekreasi bagi mahasiswa. Pun dengan bangunannya yang didesain agar minim pencahayaan dengan listrik.
“Taiwan itu sangat bagus, Thailand juga mulai mengejar peringkat berwawasan lingkungan. Banyak hal yang bisa kita adopsi dari kampus luar negeri kok, seperti menyiram tanaman dengan bersepeda, itu tentu sangat menyenangkan sekaligus menyehatkan,” tutur Nyoman.
Terkait dengan infrastruktur pengolahan air, UI masih dalam tahap pengupayaan. Baik Nyoman maupun Riri mengaku kampusnya bukan berarti paling baik dan masih banyak hal yang diperbaiki supaya bisa menjadi percontohan kampus ramah lingkungan.
Mereka pun sepakat untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan sebagai gaya tren masa kini, salah satunya dengan menggalakkan kampanye ‘nebeng’. (Wnd/M-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved