Imlek tanpa Hiu

06/2/2016 06:15
Imlek tanpa Hiu
(ANTARA/DEDHEZ ANGGARA)

MESKI sudah lama dikritik, sajian sirip ikan hiu kerap masih jadi unggulan di momen Hari Raya Imlek. Beberapa hotel dan restoran pun berlomba-lomba menyajikan menu makanan dengan beragam resep.

Survei yang ditemukan WWF Indonesia pada Desember 2015 menyebut 30% dari 135 responden hotel berbintang dan restoran di DKI Jakarta masih menawarkan menu tersebut. Survei di tahun sebelumnya lebih mengejutkan dengan hasil konsumsi sirip ikan hiu mencapai 15 ribu kilogram per tahun di restoran Jakarta.

Menjelang perayaan Imlek, WWF Indonesia mengajak hotel dan restoran yang masih menawarkan menu berbahan dasar ikan hiu untuk segera mengganti dengan alternatif hidangan lain yang lebih ramah lingkungan. WWF Indonesia yakin pengunjung akan tetap terpuaskan meskipun hotel dan restoran tidak menawarkan menu yang membuat populasi hiu terhambat.

“Ada beberapa restoran dan hotel yang menjadikan menu berbahan dasar ikan hiu sebagai menu harian, ada juga yang mengeluarkan menu tersebut pada acara-acara jamuan besar. Konsumen kami ajak lebih bijak, pun dengan penyedia untuk segera mengganti menu yang bisa mengganggu ekosistem tersebut,” ujar Dwi Aryo, Indonesia Marine and Fisheries Campaign Coordinator dari WWF Indonesia.

Melalui surat terbukanya, WWF Indonesia juga menyajikan fakta kesehatan yang akan terganggu jika mengonsumsi ikan hiu. Fakta tersebut didapat dari temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan pada 2009 bahwa ikan hiu memiliki kandungan merkuri tertinggi sebesar 1-4 ppm.

Kontaminan merkuri yang masuk ke tubuh manusia sebagian besar akan ditimbun dalam ginjal dan mengakibatkan kerusakan. Dwi pun belum meyakini masyarakat sudah teredukasi mengenai hal tersebut.

“Konsumsi ini akibatnya ada pada kelanggengan ekosistem dan kesehatan manusia,” imbuhnya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya sudah mengeluarkan Seruan Gubernur Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perlindungan Ikan Hiu dan Ikan Pari Manta di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dua hingga tiga ikan hiu mati setiap detik akibat perburuan di perairan dunia, sedangkan reproduksi ikan hiu lambat. Ia hanya melahirkan 5-10 anak dalam rentang dua hingga tiga tahun. (Wnd/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya