Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
TULANG-BELULANG 14 perempuan yang ditemukan tim arkeolog dari University College London baru-baru ini diyakini milik perempuan-perempuan berstatus dan berkedudukan tinggi pada zaman mereka.
Penemuan yang mengejutkan itu merupakan hasil penggalian mereka di dekat situs Stonehenge, monumen prasejarah, di Wiltshire, Inggris.
Peneliti menemukan makam berisi sisa tulang-belulang manusia hasil kremasi yang tertimbun pada sebuah lubang kapur yang disebut sebagai Aubrey Hole Seven, satu dari 56 lubang kapur yang mengelilingi situs purbakala yang terkenal itu.
Ekskavasi pada lubang tersebut merupakan penggalian ulang setelah diekskavasi pada 1920-an oleh arkeolog William Hayley. Ekskavasi itu ditujukan untuk mengungkap hasil temuan terdahulu guna menganalisis lebih lanjut.
Pada ekskavasi itu, tim telah menemukan dan memulihkan 45 kg fragmen tulang-belulang.
Christie Willis, peneliti dari University College London dan pakar sisa-sisa tulang manusia, menyortir dan menganalisis setiap fragmen tulang yang mereka temukan di Aubrey Hole Seven.
Ia menemukan 23 tulang-belulang orang dewasa dan 5 anak-anak. Jika identifikasi, tulang-tulang orang dewasa yang ditemukan merepresentasikan 14 perempuan dan 9 laki-laki.
Dalam mengidentifikasi kemungkinan jenis kelamin, ia menggunakan CT scan secara horizontal dan analisis osteologis pada tulang yang berada di sekitar saluran telinga (tulang petrous). Tulang petrous merupakan tulang kukuh yang dapat teridentifikasi pada sisa kremasi mayat yang dikubur.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui waktu penguburan berlangsung dari sekitar 3100 SM hingga 2140 SM. Berarti prosesnya tidak terjadi dalam satu atau dua kali penguburan. Itu diketahui berdasarkan penanggalan radiokarbon (radiocarbon dating).
Rasio penemuan sisa tulang-belulang dewasa yang didominasi jenis kelamin perempuan itu mengejutkan para peneliti. Keberadaan Stonehenge selama ini diyakini diperuntukkan sebagai pemakaman orang-orang berstatus tinggi, memiliki keterampilan atau pengetahuan, atau bahkan pemimpin politik atau tetua. Semua itu biasanya didominasi kaum laki-laki.
Mike Pitts, editor dari British Archeology, mengatakan berdasarkan penemuan itu para peneliti menyimpulkan pada masa itu (zaman prasejarah) perempuan juga memiliki peran dan tanggung jawab sama dengan pria.
Itu juga mengartikan perempuan merupakan bagian dari elite komunitas pada 2000 SM. Namun, ia menjelaskan peran perempuan di jantung masyarakat mungkin menurun lagi saat menuju milenium ke-3 SM karena berbagai bukti arkeologi dan sejarah menunjukkan dinamika status perempuan pada waktu yang berbeda di masa lalu. (Dailymail.co.uk/news.discovery.com/Zic/L-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved