Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
MOTIF pembunuhan Wayan Mirna Salihin yang dilakukan oleh tersangka Jessica Kumala Wongso diduga terkait dengan asmara. Pernyataan itu disampaikan ayah korban Darmawan Salihin usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya, Jumat (5/1).
Darmawan menjelaskan seluruh informasi tersebut diperoleh dari keterangan suami Mirna dan saudara kembar korban, Arief Soemarko dan Sendy, serta penelusuran dari pesan digital maupun perangkat elektronik milik Mirna dan rekan-rekannya.
Menurut dia, Mirna terkesan takut setiap kali Jessica mengajaknya bertemu, meski hanya sekadar untuk ngobrol atau makan dan minum. Mirna pun selalu merespons ajakan tersebut dengan meminta Arief ikut menemaninya.
"Selalu sama Arief kalau ketemuan. Kayaknya Jessica sebal bener sama Arief. Saya tidak tahu kenapa, tanya saja sama Jessica, bilang benar gak gitu dari bapaknya Mirna?," katanya.
Bahkan, lanjut dia, Sendy yang juga mengenyam pendidikan di Australia mengaku tidak paham ada persoalan apa antara korban dan tersangka. Sendy, menurut dia, sudah menyampaikan keterangan yang diketahuinya kepada penyidik.
"Itu akan dibeberkan adik Mirna si Sendy karena dia tahu keadaan. Pasti dia (Mirna) curhat dan akan digali oleh polisi, apasih yang ditakuti Mirna asal ketemu Jessica. Sebagai teman, baik, tapi ada tanda tanya dan saya saja tidak tahu."
Darmawan menegaskan tidak bisa memberi kesimpulan apapun terkait motif dari musibah yang menimpa putrinya. Ia mengaku Mirna sudah delapan tahun menjalin asmara dengan Arief dan tidak pernah ada masalah.
"Delapan tahun berteman sama Jessica fine aja. Tapi, kenapa pas nikah malah Jessica nyari Mirna dan dia bunuh itu Mirna. Saya bilang kalau waktu itu Mirna gak nikah sama Arief, gak mati Mirna," terang dia.
Darmawan pun menjawab diplomatis saat disinggung kemungkinan korban dan tersangka pernah terlibat hubungan sesama jenis. "Mana pernah ada anak cerita begituan sama bapaknya sih. Kan sudah saya jelaskan tidak," ujarnya.
Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, menegaskan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat ini sedang fokus pada penguatan semua alat bukti sebelum berkas perkara dilimpahkan ke Kejaksaan Tinggi DKI.
"Kita meyakinkan jaksa agar mereka yakin dan P-21 (berkas sempurna), setelah itu meningkat kepersidangan. Kewajiban polisi bukan hanya P-21, tapi secara moral bahwa kasus yang sudah dilakukan tindakan upaya paksa harus kita yakinkan juga," kata Tito.
Penahanan terhadap Jessica dilakukan karena penyidik sudah mengantongi sejumlah alat bukti. Hanya saja, imbuh dia, proses pelimpahan berkas belum bisa dilakukan lantaran penyidik masih membutuhkan waktu untuk menyempurnakan dan memperkuat alat bukti tersebut.
"Bukti kalau polisi menahan berarti sudah ada alat bukti. Minimal dua alat bukti dan keyakian penyidik. Saya tidak mau dipancing menjelaskan alat bukti. Penyidik dalam sistem peradilan kita, penyidik memiliki strategi penyidikan," tandasnya. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved