Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
Heri Pemad, pemad dalam bahasa Jawa berarti 'walikan' atau bolak-balik artinya gila, tidak memiliki cita-cita besar menjadi seorang pelukis. Namun, cita-cita itu terhambat oleh situasi yang dihadapi, yaitu kurangnya ruang berekspresi maupun peluang para seniman muda untuk berkembang.
"Cita-cita itu tumbuh saat SMA," kata dia. Pengetahuannya tentang dunia seni nol besar. Ketika itu dia baru saja memasuki Yogyakarta dari Sukoharjo. Tatapi fakta dia memiliki hobi menggambar tidak bisa diingkari.
Bahkan, ia sebanyak tiga kali berusaha mendaftar di ISI dan baru baru diterima pada saat mencoba pada tahun ketiga. Namun, ketika dirinya masuk ke ISI, kenyataaan yang didapat tentang dunia pelukis ternyata di luar ekspektasinya. Dunia melukis ternyata tidak sekadar membuat lukisan kemudian menjualnya.
Menjadi seorang pelukis juga tidak mudah. Selain dia harus bergulat dengan dunia ide penciptaaan karya, pelukis juga dituntut bisa hidup dari karyanya.
Ketika melihat dunia seni yang ada, ia pun mendapati, kehidupan seniman tidak mudah. Saat itu, hanya beberapa seniman yang sudah mapan, ketika pameran mereka dikunjungi para pejabat dan dikirimi karangan bunga.
"Geleri waktu itu (1990-an) kalaupun ada sangat segmented, hanya seniman tertentu yang bisa pameran di sana," kata dia.
Seniman-seniman muda yang segitu banyak hanya melongo. Padahal, sebagai seorang seniman muda, mereka membutuhkan ruang untuk mengasah dan menunjukkan prestasi.
"Karya mereka (beberapa seniman mapan) tidak bagus-bagus amat. Ya sudah, dianggap saja seniman yang beruntung," kata dia. Banyak seniman yang bagus, tetapi tidak beruntung. Demikian pula sebaliknya, ada seniman yang biasa-biasa saja, tetapi dia beruntung dan mendapatkan pasar atas karya mereka.
Makelar seni
Sebagai anak muda, Heri tidak ingin diam, menunggu keberuntungan agar bisa menjadi seniman. Ia sedikit mengubah jalan hidupnya dan membantu membuka jalan bagi seniman-seniman muda untuk naik panggung. Di sisi lain, Heri mengaku hingga sekarang dirinya masih merawat kemampuannya di dunia seni rupa, teruma melukis.
"Kita tidak bisa menggantungkan sesuatu yang itu-itu saja, seniman itu-itu saja, galeri itu-itu saja, maupun kolektor yang itu-itu saja," kata dia.
Dunia seni di Indonesia tidak bisa mengandalkan makelar seni yang menjual karya seni seperti menjual tanah, dengan mengiming-imingi investasi. Karya seni seharusnya dinilai atas dasar nilai seni yang ada di dalamnya dan bisa dijelaskan secara logis.
Dengan sepak terjangnya di dunia seni saat ini, Heri pun semakin sadar, untuk berkiprah di dunia seni, seseorang tidak harus menjadi pelukis, pematung, penggrafis, videographer, ataupun pemusik. Kita tetap bisa berkesenian dengan bekerja sama dengan seniman.
"Saya pun sampai sekarang masih melukis karena jiwa saya ada di sana. Saya masih melukis supaya saya tahu bahwa berkarya seni itu tidak mudah. Mengekspresikan gagasan menjadi sebuah karya tidak mudah, perlu pemikiran, perjalanan, dan proses yang panjang," pungkas dia. (AT/M-4)
Biodata
Nama : Heri Pemad
Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo, 12 April 1976.
Pendidikan: ISI Yogyakarta 1996-2000, Jurusan Seni Murni, Program Studi Seni Lukis.
Penghargaan:
1. Cat Air Terbaik tahun 1997 di Kampus ISI Yogyakarta.
2. Nokia Art Award Asia Pacific pada 1999
Jabarano menghadirkan kolaborasi 9 pegiat kreativitas di cafe ketiganya di Jabarano Coffee-Kuda Lumping 3.0 Laswi, di Jalan Laswi, Kota Bandung.
GRUP Seni Tarawangsa Pusaka Sunda Lugina dari Desa Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, sukses membawa kesenian Tarawangsa ketiga panggung internasional di Eropa.
DUA kesenian tradisional masyarakat Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda oleh Kemendikbud-Ristek.
Seni dan budaya tradisional asli daerah tidak boleh lenyap ditelan gegap gempitanya seni dan budaya milik bangsa asing.
Akses terhadap seni masih belum menyeluruh dan mayoritas masyarakat Indonesia masih memandang rendah terhadap bidang ini.
Workshop dan Galeri Kaligrafi Lengkong membuktikan bahwa warisan budaya bisa menjadi fondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik.
LUKISAN cadas tertua di dunia berhasil ditemukan oleh tim peneliti dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dan Griffith University pada gua di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Lukisan ini menggambarkan seekor babi hutan dan tiga sosok mirip manusia yang berusia setidaknya 51.200 tahun, lebih dari 5.000 tahun lebih tua dari seni gua tertua sebelumnya.
Salah satu seniman cilik yang karyanya berhasil terseleksi pada ArtJog 2024 ini adalah Louis Gilbert Yulianto, 11 tahun asal Yogyakarta.
Jokowi dan Romo Agus gemar bermain bersama di kebun, ladang, dan pinggir hutan, salah satunya untuk mengumpulkan belalang.
Aktivis dari kelompok hak-hak hewan merusak lukisan resmi pertama Raja Charles III yang dipajang di sebuah galeri di London.
Pameran Warna-Warna Kopi menampilkan 35 lukisan yang menggunakan pewarna dari ampas kopi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved