Indonesia Darurat Sampah

Gaudensius Suhardi
30/1/2016 07:37
Indonesia Darurat Sampah
(MI/Ramdani)

Hasil penelitian yang dipimpin Jena R Jambeck dari Universitas Georgia menyebutkan bahwa saat ini Indonesia menduduki peringkat kedua dunia sebagai penyumbang sampah plastik ke laut.

Karena itulah, kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, pihaknya memberlakukan kebijakan plastik berbayar pada 21 Februari dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

“Meski sampah organik mendominasi jenis sampah yang dihasilkan di Indonesia, kenyataannya persoalan sampah plastik tidak kalah rumitnya,” kata Nurbaya di Jakarta, Jumat (29/1) malam.

Menurut dia, jumlah timbunan sampah plastik diperkirakan sebesar 14% dari total timbunan harian atau 24.500 ton per hari setara 8,96 ton per tahun.

Dampak sampah plastik terhadap lingkungan hidup, kata Nurbaya, terhitung serius karena plastik merupakan bahan yang tidak mudah terurai secara alami sehingga dapat mencemari dan merusak ekosistem tanah dan air.

Sampah plastik, kata Nurbaya, juga menjadi salah satu penyebab tersumbatnya aliran air sungai, saluran drainase, dan gorong-gorong. “Sampah plastik juga mencemari ekosistem laut dalam bentuk micro plastic yang mengganggu kehidupan biota laut,” tukas Nurbaya (X-2).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gaudens
Berita Lainnya