Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
JIKA biasanya kita mengonsumsi tempe sebagai lauk pendamping nasi atau sebagai kudapan, berbeda dengan produk berbahan dasar tempe temuan Peneliti Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (UPT BPPTK) LIPI Muhammad Anwar ini.
Produk inovasi yang diberi label 'Qori' ini berbentuk seperti susu kental manis, tapi sejatinya itu ialah sari tempe yang difermentasikan dengan berbagai bahan campuran, seperti air, gula, dan fruktosa. "Boleh dibilang ini cara baru menikmati tempe. Bisa dikonsumsi semua kalangan, cocok untuk anak-anak dan ibu hamil sampai vegetarian," katanya saat jumpa pers peluncuran hasil-hasil riset LIPI di Jakarta, kemarin.
Lantas apa bedanya dengan produk sejenis yang berbahan dasar kedelai, seperti susu kedelai. Nah, di sinilah Anwar bisa menjelaskan bahwa cara meminumnya agak beda. Qori yang merupakan sari tempe kental manis bisa diminum dengan terlebih dahulu mencampurnya dengan takaran tiga sendok makan untuk 1 gelas air. Qori dibuat dengan 20% bahan baku utama tempe segar. Pembuatannya melalui proses pengukusan tempe (blanching), ekstraksi, formulasi, dan pemasakan. Setelah dikemas, baru produk disterilisasi dan kemudian dikarantina serta diberi label.
Di dalam satu kemasan kaleng Qori dengan bobot 220 gram, jumlah takaran sajinya sebanyak 50 gram. Kandungan gizinya antara lain energi total 158 kkal, terdiri dari 1% lemak total, 3% protein, dan 16% karbohidrat, dengan angka kecukupan gizi (AKG) berdasarkan pada kebutuhan energi 2.000 kkal. "Program pertempean itu sudah sejak tahun 1980-an. Generasi tempe ada bentuk sari dan tepung, tapi manfaat dari setiap inovasinya juga sama bagusnya," terang Anwar.
Bagi vegetarian, produk ini sangat baik dikonsumsi karena mengandung vitamin B12. Selain itu, produk ini aman dikonsumsi ibu hamil, sebab kandungan gulanya relatif sedikit. Sari tempe kental manis ini juga tahan lebih lama. Jika biasanya umur tempe 72 jam, produk ini bisa tahan hingga setahun. "Sistem pengawetannya alami melalui proses fisika, menggunakan tekanan dan suhu. Setelah difermentasikan juga lebih baik daripada susu kedelai karena mudah diserap," imbuh Anwar.
Produk inovasi ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat modern yang sering kali menginginkan yang serbainstan, tapi tetap sehat. Sayangnya, produk yang sudah dipatenkan ini belum bisa dipasarkan secara luas dalam waktu dekat.
"Sudah ada MoU dengan pihak industri, awal bulan depan baru mulai uji pasar. Setelah itu, harus ada izin edar dari Badan POM," paparnya. Ia pun berharap proses pengujian lancar dan masyarakat bisa merasakan cara baru mengonsumsi tempe, tak dimakan, tapi diminum. (Puput Mutiara/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved