Pemerintah Gencarkan Sanitasi di 10 Destinasi Wisata

MI
24/1/2016 14:00
Pemerintah Gencarkan Sanitasi di 10 Destinasi Wisata
(MI/Sumaryanto)

PEMERINTAH sudah menargetkan jumlah wisatawan asing sebanyak 20 juta pada 2020. Untuk mengejar target itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) membangun sanitasi dan air bersih di 10 destinasi prioritas.

Ke-10 destinasi pariwisata prioritas itu ialah Belitung, Tanjung Lesung, Danau Toba, Kepulauan Seribu, Borobudur, Bromo, Mandalika, Wakatobi, Pulau Morotai, dan Labuan Bajo. Yang terakhir pemerintah memasukkan Raja Ampat sebagai prioritas.

"Semua daerah itu belum memiliki sanitasi dan air bersih, khususnya Labuan Bajo. Presiden minta sanitasi yang bagus agar turis senang tinggal di sana," kata Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono dalam diskusi yang digelar Relawan Galang Kemajuan dan Markplus Center di Jakarta, kemarin.

Dirjen Bina Marga Kementerian PU-Pera Hediyanto menambahkan, pihaknya juga bakal membangun akses jalan strategis menuju ke lokasi pariwisata itu dengan anggaran sekitar Rp4 triliun. "Yang paling besar itu akses ke Samosir dan Labuan Bajo. Borobudur sudah cukup."

Pihaknya juga merencanakan membangun tol menuju ke 10 tempat itu. Dia mencontohkan Tol Lingkar Samosir dibangun untuk mempercepat akses menuju kawasan wisata Danau Toba.

Dirjen Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tachrir Fathoni mengakui pihaknya juga telah memfokuskan pengembangan tiga gugus destinasi pariwisata di luar zona inti dan cagar alam.

Ketiga gugus itu antara lain gugus timur yang mencakup NTT, NTB, dan Bali. Gugus tengah mencakup timur dan tengah Pulau Jawa, sedangkan gugus barat meliputi ujung barat Pulau Jawa hingga Lampung. "Kami butuh dukungan infrastruktur dasar, sanitasi, dan kemudian kebersihan.

"Direktur PT Ciputra Property Tbk Arthadinata Djangkar berharap pemerintah gencar membangun infrastruktur dasar apabila ingin pihak swasta ikut membangun berbagai kebutuhan infrastruktur.

"Kami tidak bisa minta infrastruktur untuk perusahaan swasta. Di Tiongkok, infrastruktur disiapkan pemerintah, jalan dibangun pemerintah," ungkap Arthadinata. (Jes/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya