Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Kumpulan Berita DPR RI
SEJAK Pluto 'ditendang' dari kawanan planet tata surya, hanya tersisa delapan objek besar yang diakui sebagai planet. Kini, ada kemungkinan planet baru yang letaknya bahkan lebih jauh dari Pluto.
Pekan ini, dua ahli astronomi dari California Institute of Technology (Caltech), Amerika Serikat, mengumumkan tanda planet raksasa di lingkar luar tata surya. Dijuluki Planet 9, objek angkasa luar itu diyakini memiliki massa 10 kali lipat dari Bumi dan 5.000 kali lipat lebih besar ketimbang Pluto.
Planet itu juga disebut memiliki orbit yang panjang. Peneliti juga meyakini gaya gravitasi yang dimilikinya memengaruhi pergerakan planet-planet kecil lainnya di sekitar tata surya.
'Objek itu akan masuk ke orbit matahari sekitar 10.000-20.000 tahun ke depan', tulis pernyataan yang dirilis peneliti. 'Layaknya orangtua yang menjaga ayunan anak dengan dorongan secara periodik, Planet 9 bersinggungan dengan orbit objek lain di Kuiper Belt'.
Mike Brown, salah satu penulis laporan yang dipublikasikan di Astronomical Journal itu, ialah tokoh penting yang mengakibatkan Pluto turun kasta pada 2006. Ketika International Astronomical Union menentukan definisi baru tentang planet, Pluto tak masuk di dalamnya dan hanya berstatus planet kerdil.
Menurut Brown, Planet 9 diduga terpisah pada awal pembentukan sistem tata surya.
Empat objek inti menyerap seluruh gas dan akhirnya membentuk Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Sementara itu, Planet 9 diyakini berada terlalu dekat dengan Jupiter atau Saturnus dan terlempar ke orbitya saat ini. Ia menduga Planet 9 mewakili objek inti kelima.
"Meski pada awalnya kami cukup skeptis tentang keberadaan planet tersebut, investigasi lanjutan membuat kami kian yakin Planet 9 memang ada," kata Konstantin Batygin, peneliti di Caltech.
Meski begitu, prediksi tersebut belum didasarkan kepada observasi. Kesimpulan itu didapat dari metode pemodelan matematis dan simulasi komputer.
Sepanjang sejarah, upaya pe-nemuan planet melalui metode matematis bukanlah yang pertama kali dilakukan. Neptunus, yang ditemukan pada 1846, merupakan contoh sahih dan kini diakui komunitas ilmuwan.
Teknik itu tidak selalu membuahkan hasil. Menurut Direktur Eksekutif Royal Astronomical Society Robert Massey, tidak semua prediksi menghasilkan temuan yang benar-benar nyata.
Jika planet tersebut benar-benar eksis, pintu rahasia di angkasa luar disebut-sebut akan terbuka lebar. Diperkirakan, banyak objek angkasa luar yang terbentuk akibat gaya tarik benda raksasa seperti Planet 9, yangmasih tersembunyi.
Selanjutnya, teleskop besar di W M Keck Observatory dan Subaru Telescope di Hawaii akan dikerahkan untuk memburu penampakan Planet 9. (AFP/Sciencemag/Dhk/L-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved