Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
REKTOR Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menegaskan pentingnya semangat berbagi antarsesama demi keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Hal tersebut Arief sampaikan saat menjadi khotib Idul Adha 1440 H di Masjid Nursiah Daud Paloh, Metro Group, Kedoya, Jakarta Barat.
"Idul Adha mengajarkan kita untuk membangun solidaritas sosial melalui mekanisme saling berbagi," kata Arif di Masjid Nursiah Daud Paloh Jakarta Barat, Minggu (11/8).
Menurutnya, saling berbagi disimbolkan dengan berkurban di hari raya dan selebihnya setiap masyarakat harus mengobarkan semangat berbagi tidak hanya di hari raya.
"Pembagian hewan kurban kepada yang berhak hanyalah simbol pentingnya semangat berbagi. Mestinya semangat berbagi tidak hanya saat idul Adha tetapi juga pada hari-hari yang lain," ujar Arif.
Tujuan semangat berbagi ialah menjadi sebuah modal sosial penting bagi keberlanjutan kehidupan warga negara. Sehingga, dapat membantu memajukan bangsa dan negara.
"Jadi, semangat berbagi di antara kita bisa mendorong jaringan sosial yang makin kuat dan tumbuhnya rasa saling percaya, dan ini semua bekal sosial yang sangat penting bagi kemajuan kita sebagai bangsa dan negara," Papar Arif.
Baca juga: Surya Paloh Sebut Idul Adha Momentum Kokohkan Kerukunan
Selain menyerukan semangat berkurban, Arif juga mengajak masyarakat untuk membangkitkan kesabaran.
"Kesabaran kolektif juga kita tunjukkan saat kita kini menghadapi dunia yag penuh dengan volatility, uncertainty, complexity, ambiguity atau VUCA yang telah mengubah kehidupan kita," terang Arif.
"Karena itu, kesabaran kolektif bukanlah sebuah sikap pasif, melainkan sebuah sikap proaktif," imbuhnya.
Dirinya juga membandingkan kesabaran dan keikhlasan dengan kisah Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail. Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih anak semata wayangnya tersebut.
"Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail mengajarkan bahwa kesabaran kolektif bukanlah bentuk kepasrahan tanpa aksi, melainkan situasi jiwa kolektif kita yang penuh kesadaran bahwa Allah tengah menguji sejauh mana kita mampu mengerahkan daya upaya secara maksimal untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut," jelasnya lagi.
Arif mengatakan masyarakat harus tunjukkan kesabaran kolektif dengan kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas secara kolektif.
"Dimensi transendental kesabaran kolektif kita ini bisa kita tunjukkan melalui kerja ikhlas. Kerja ikhlas adalah sebuah kerja karena sebuah panggilan. Kerja ikhlas adalah kerja yang dimaknai sebagai ibadah yang senantiasa mencari ridho Allah SWT," tutupnya. (OL-2)
Dari 14 sapi yang dikurbankan, terdapat tujuh sapi jenis limosin yang beratnya lebih dari satu ton.
Selain pembagian hewan kurban, kegiatan CSR juga mencakup berbagai program sosial lainnya seperti pemberian bantuan sembako dan kebutuhan pokok kepada keluarga kurang mampu.
Luqman telah mengabdi selama 13 tahun sebagai marbot di Masjid Salman, Bandung.
Sebanyak 1.050 paket daging kurban telah dibagikan kepada mitra kerja, warga sekitar kantor PLN UID Jabar dan 2 pesantren yang berlokasi di Wilayah Sumedang.
Dalam rangka memperingati perayaan Idul Adha 1445 Hijriah, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mengadakan kegiatan bertajuk Kurban Bersama, Berkah Sesama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved