Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Nuansa Kekinian Perpustakaan Cinta Baca

MI
29/7/2019 04:00
Nuansa Kekinian Perpustakaan Cinta Baca
Suasana di perpustakaan Cinta Baca(MI/Nike Amelia Sari )

PERPUSTAKAAN Cinta Baca yang didirikan Pardomuan Nainggolan, 67, Direktur Yayasan Cinta Baca, pada 14 September 2001, tetap berupaya berinovasi untuk mengembangkan perpustakaan, termasuk merenovasi gedung. Manajer perpustakaan, Sunandar, 37, mengutarakan bahwa dulunya perpustakaan hanya memanfaatkan ruangan rumah, dan tempatnya pun berpindah-pindah karena belum mempunyai gedung tetap.

"Tahun 2018, perpustakaan sudah punya gedung yang bagus. Pengunjung meningkat, 80-150 orang tiap hari," ujar Sunandar saat ditemui Media Indonesia pekan lalu di Jalan Bogor Baru, Kota Bogor.

Koleksi buku di perpustakaan lebih dari 18 ribu, dengan tema bervariasi. "Keunikan perpustakaan ini ialah nuansa masa kini yang jauh dari citra berdebu, sepi, dan dilarang ngapa-ngapain. Perpustakaan jadi tempat bermain, kumpul, dan sharing bareng komunitas," ungkap Sunandar.

Nurlaily Sajidin, 16, salah satu pengunjung, mengutarakan datang tiga kali dalam sebulan. "Tempat bagus, pelayanan ramah, dan petugasnya enak diajak berkomunikasi. Beda sama perpustakaan lain. Bukunya juga bagus," ujar siswa SMA Taruna Terpadu ini.

Kegiatan rutin di perpustakan, antara lain kelas gim, English Club, kelas tari, pemutaran film edukatif, serta story telling. Program berbayar dan penyewaan aula menjadi sumber dana pengembangan, selain donasi yang digalang Yayasan Cinta Baca.

Perpustakaan ini menjadi salah satu Taman Bacaan Masyarakat (TBM) terbaik pada Gramedia Leader Community Competition 2018 dan satu dari 40 TBM panglima KPK dalam edukasi masyarakat melawan korupsi pada 2007. (*/H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya