Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
PENGURUS Besar Nadhlatul Ulama melalui Asrama Perguruan Islam Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Lippo Group melalui Siloam Hospitals Group mendirikan Rumah Sakit Umum (RSU) Syubbanul Wathon di Tegalrejo. RS tipe C itu resmi beroperasi pada pekan lalu.
Meski bertipe C, RS berkapasitas 180 bed tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang cukup lengkap. Seperti, instalasi gawat darurat, rawat jalan/poliklinik, rawat inap, laboratorium, farmasi/apotek, unit radiologi, rehabilitasi medis, dan hemodialisis.
"Sejumlah layanan ini kami harapkan dapat membantu menjaga kesehatan dan mengobati ribuan santri kami. Termasuk masyarakat Tegalrejo," ujar pengasuh pondok Pesantren Salafi Tegalrejo, Muhammad Yusuf Chudhori, dalam sambutannya saat <i>soft opening<p> RSU Syubbanul Wathon, di Tegalrejo, Jumat (18/1).
Menurut cucu pendiri Nahdlatul Ulama itu, para santrinya kadang mengeluh sakit, sementara layanan kesehatan yang tersedia cukup jauh. "Radang, diare, atau sakit kulit umum dirasakan para santri. Kehadiran RS Syubbanul Wathon yang lokasinya terjangkau dari asrama santri tentu sangat membantu," imbuh ulama yang akrab disapa Gus Yusuf itu.
Direktur RSU Syubbanul Wathon, dr Wahyuni Dian Purwati, mengatakan pihaknya sedang mengajukan kerja sama dengan BPJS Kesehatan agar juga bisa melayani pasien Jaminan Kesehatan Nasional. "Kami ingin menyediakan layanan BPJS secepat mungkin. Salah satunya dengan mengupayakan akreditasi RS dan pelatihan perawat," sebut Wahyuni. (RO/H-2/X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved