Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Kemensos Dampingi 114 Anak yang Terpisah karena Bencana Sulteng

Indriyani Astuti
01/11/2018 15:45
Kemensos Dampingi 114 Anak yang Terpisah karena Bencana Sulteng
(ANTARA)

KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) didukung 10 lembaga mitra melakukan upaya perlindungan anak pascalikuifaksi, gempa bumi, dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng). 

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Edi Suharto mengatakan sampai 31 Oktober 2018, Kementerian Sosial menerima permintaan penelusuran terhadap 114 kasus anak-anak terpisah dan tanpa pendamping. Selain itu, Kemensos juga memberikan layanan langsung di 9 titik dalam bentuk layanan Pondok Anak Ceria (PAC), dan telah melayani 2.957 anak.

“Tugas-tugas tersebut dilaksanakan dengan mengoptimalkan peran Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos), termasuk dalam respon kasus seksual dan kekerasan terhadap anak,” tuturnya di Jakarta, Kamis (1/11).

Dikatakannya, memasuki fase transisi darurat ke pemulihan, Kemensos bersama Unicef juga sedang menyiapkan kebutuhan anak sesuai tingkat usianya yg meliputi kebutuhan usia 0-12 bulan, 1-3 tahun, 4-5 tahun, 6-8 tahun, 9-12 tahun dan 13-18 tahun.

“Bantuan untuk anak-anak korban bencana di Sulawesi Tengah diberikan berdasarkan usia perkembangan anak. Bantuan ini spesial dan bersifat komprehensif, karena disesuaikan dengan umur anak-anak. Misalnya peralatan sekolah anak yang bisa langsung dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Edi.

 

Baca juga:

BPS Catat Inflasi Tertinggi pada Oktober 2018 Terjadi di Palu

Tim SAR Kembali Evakuasi 8 Jenazah di Petobo Hari Ini

 

Ia mengungkapkan sebagai tahap pertama, Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial telah menyerahkan bantuan untuk anak-anak, penyandang disabilitas dan lansia bertempat di di Masjid Ar Rahman yang berada di Jalan Sungai Manonda Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Kota Palu, Selasa (30/10).

Bantuan Sosial yang diserahkan berupa 250 paket bantuan Pondok Anak Ceria untuk 250 anak binaan 11 Panti Sosial atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang terdampai gempa dan tsunami di Palu.

Bantuan sosial tersebut berupa perlengkapan sekolah, perlengkapan kebersihan dan makanan ringan. Untuk paket bantuan bagi para lansia berupa sembako dan peralatan lansia. Sementara, untuk penyandang disabilitas diberikan tongkat dan kursi roda.

Dirjen juga memberikan bantuan alat bantu secara simbolik untuk disabilitas sebanyak 600 unit dengan total Rp1.200.000.000, bantuan Unicef berupa baby kit dan child kit sebanyak 10.500 paket, serta bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi lansia 530 orang dengan total senilai Rp265.000.000 dan paket sembako untuk 250 lansia total senilai Rp50.000.000.

Khusus untuk distribusi bantuan dukungan aksesibilitas untuk anak-anak yang dikelola bersama antara Kemensos dan Unicef, distribusinya dilakukan secara bertahap melalui mekanisme usulan dari pimpinan Panti Sosial atau LKSA, dan koordinator pengungsian yg ditujukkan melalui Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah.

Selain paket bantuan yang bersifat materi, anak-anak juga mendapatkan pelayanan sosial, seperti Pondok Ceria Anak (PAC) untuk mengurangi beban dan trauma mereka yang harus terpisah dengan keluarga.

“Selain PAC yang diberikan paska tanggap darurat, kami juga menyiapkan program lanjutan seperti assesmen mendalam yang dibantu oleh para fasilitator dari berbagai daerah berupa terapi dan penanganan lain," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya