Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Ini Lho Enaknya Kuliah di Saudi

Ade Alawi/Laporan dari Arab Saudi
23/7/2018 06:30
Ini Lho Enaknya Kuliah di Saudi
(MI/ADE ALAWI)

IBARAT pepatah, berakit-rakit dahulu bersenang-senang kemudian. Itulah pepatah yang bisa menggambarkan perjuangan putra-putri terbaik Indonesia untuk melanjutkan studi di Arab Saudi. 

Persaingan untuk  meraih beasiswa di negeri kerajaan itu bukan perkara mudah. Ribuan yang mendaftar, tapi yang diterima cuma segelintir, karena seleksinya sangat ketat. Misalnya, hafalan al quran, kemampuan berbahasa Arab, dan pengetahuan agama. 

Lalu, apa sih enaknya kuliah di Arab Saudi? 

Biyan Aqila, mahasiswa semester enam jurusan Dirasah Islamiah Universitas King Saud, mengungkapkan bahwa segudang kenikmatan dia rasakan belajar di Arab Saudi.

Pertama, kata dia, adalah bebas biaya, maklum beasiwa. Tak hanya itu, juga ada uang saku per bulan sebesar 840 real (sekitar Rp 3,6 juta), dana prestasi, gtatis asrama, dan tiket ke Indonesia saat liburan (pp). "Alhamdulillah bisa pulang kampung," ujar Biyan saat ditemui pada malam taaruf bidang transportasi haji oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPHI)  Daerah Kerja Mekah, Arab Saudi, Sabtu (21/7l).

Biyan adalah satu dari ratusan mahasiswa yang direkrut Kementerian Agama RI sebagai Tenaga Musiman (Temus) haji 1439H/2018M. 

Biyan yang menjabat sebagai Ketua Peraatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Arab Saudi ini sudah dua kali terpilih sebagai Temus.

Tak hanya tiket buat pulang kampung, tiket pulang ke Indonesia setelah lulus pun, lanjutnya, dijamin. 

Kedua, nikmatnya kuliah di Arab Saudi, kata Biyan, adalah dekat atau mudahnya akses menuju kota bersejarah bagi umat Islam, yaitu Mekah dan Madinah.

Ketiga, kata dia, untuk bidang studi agama, bisa banyak mendapatkan akses langsung belajar atau talaqqi ke masyayikh (syaikh-syaikh) yang tersebar di mana-mana dan memiliki sanad keilmuan.

Keempat, yang menarik lanjut Biyan,  banyak yayasan milik para dermawan bisa membantu mahasiswa kuliah di negeri Raja Muhammad bin Salman ini. 

"Baik itu dengan pembagian kitab referensi secara gratis maupun bantuan biaya tempat tinggal bagi beberapa kawan-kawan mahasiswa," ungkap mahasiswa kelahiran Kuningan, Jawa Barat.

Kemampuan pengetahuan agama Islam dan Bahasa Arab Biyan diasah saat dia mondok di Pesantren Husnul Khatimah Kuningan Jabar. 

Biyan juga sempat mengenyam pendidikan di Lembaga Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta, lembaga pendidikan milik Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. 

Saat ditanya mau kemana setelah tamat nanti, Biyan menjawab akan mengabdikan hidupnya di tanah air. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya