Headline
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.
Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.
KEPALA Daerah Kerja Mekah Endang Jumali mengatakan dakernya siap menerima kedatangan calon jamaah haji (CJH) Indonesia yang akan mulai datang ke area Masjidil Haram pada 26 Juli 2018.
Saat ditemui di Kantor Urusan Haji Indonesia (KUHI) di Syisyah, Mekah, Jumat (20/7) waktu setempat, Endang mengatakan terdapat lima kelompok terbang yang akan datang ke area Masjidil Haram pada 26 Juli.
"Lima kloter awal akan menempati sektor XI Mekah di wilayah Jarwal," kata dia.
Jemaah haji reguler dari Indonesia tahun ini berjumlah 204 ribu orang. Selama di Mekah, mereka akan ditempatkan dalam 11 sektor yang tersebar di tujuh wilayah, yaitu Syisyah, Raudhah, Mahbas Jin, Aziziah, Rei Bakhsy, Misfalah, dan Jarwal.
Salah satu hal penting yang disiapkan, kata dia, kendaraan wira-wiri atau bus shalawat yang mengangkut jemaah dari pemondokan ke Masjidil Haram di waktu salat.
"Apalagi saat waktu salat Zuhur dan Asar, banyak jemaah yang ingin salat di Masjidil Haram sementara cuaca sedang panas-panasnya," kata dia.
Cuaca di Arab Saudi, saat ini, mencapai 41 derajat Celcius di siang hari. Endang mengatakan, pada musim puncak haji, suhu di Arab Saudi bisa mencapai 51 derajat Celcius.
Panasnya cuaca, kata dia, dapat membahayakan jemaah jika tidak diantisipasi dengan baik. Kemenag telah melakukan sosialisasi agar jemaah terhindar dari gangguan kesehatan akibat cuaca panas.
"Minum minimal air putih delapan gelas per hari agar tidak dehidrasi," katanya.
Dia juga mengingatkan jemaah untuk selalu sedia alat semprot air untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil dan tidak terkena heatstroke. Alat semprot biasa dipakai untuk menyemprotkan air ke muka.
Tidak kalah penting, kata dia, jemaah agar selalu menggunakan alas kaki saat beraktivitas di luar masjid.
Alas kaki dapat menghindarkan jemaah dari risiko kaki melepuh menilik dataran di Arab Saudi amat panas ketika terpapar sinar matahari sepanjang hari, di samping cuaca musim haji tahun ini masuk di musim panas.
"Jangan sekali-kali pulang ke pondokan tanpa alas kaki, nanti bisa melepuh. Apalagi yang menderita diabetes akan sangat berbahaya karena tidak merasa kakinya melepuh," katanya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved