Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Simulasi Mantapkan Ibadah Haji

Ade Alawi
03/6/2018 17:09
Simulasi Mantapkan Ibadah Haji
Seorang Kepala Sektor di Daerah Kerja Mekah, Arab Saudi, menenangkan jemaah yang stres saat simulasi Petugas Haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1439H/2018M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, kemarin.(ADE ALAWI/MI)

DI tengah terik matahari yang membakar kulit di Padang Arafah, seorang ibu calon Jemaah haji Indonesia tampak marah-marah tak keruan karena cincingnya hilang. Dia pun menjerit-jerit memanggil suaminya. Beberapa petugas perempuan yang mencoba menenangkannya malah dihardiknya.

“Mana cincin saya, mana suami saya. Cari suami saya,” pintanya sambil meronta kepada beberapa petugas. “Bu tenang, tenang,” kata seorang petugas perempuan tinggi semampai. “Apanya yang tenang,” timpalsi ibu tersebut.

Tiba-tiba datang seorang kepala sektor di Daerah Kerja Mekah, Arab Saudi. Dengan segala kemampuan spiritualnya dan ketenangan penampilannya, dipeganglah kepala si ibu tersebut dan kemudian diberi air minum, barulah si ibu tersebut tenang. Setelah siuman, ternyata si ibu tidak  kehilangan cincin. Kemudian si ibu pun dipertemukan dengan suaminya yang ternyata memang tidak kemana-mana.

Itulah simulasi penyelenggaraan Ibadah Haji yang dilakukan 780 petugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kementerian Agama 1439H/2018M. Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Khoirizi H Dasir mengatakan segala kemungkinan bias terjadi pada Jemaah haji Indonesia menjelang puncak ibadah haji, di mana titik kritisnya ada di Armina (Arafah, Muzdalifah, Mina).

Pasalnya, kata dia, Jemaah mengalami kelelahan, cuaca panas, dan sebagainya. Hal itu terjadi di tengah sekitar 2 juta Jemaah haji berkumpul.

Kasus yang dimunculkan dalam simulasi tidak hanya seorang ibu yang diduga stress dan hilang ingatan, tapi juga koper hilang, Jemaah sakit/pingsan, supir minta tips, dan sebagainya. Ada pula tips dari petugas kepada Jemaah untuk menghadapi kondisi panas di Arab Saudi hingga 60 derajat celcius.

Karena itu, lanjut Khoirizi, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dalam pelaksanaan Ibadan haji tahun ini seja kkeberangkatan hingga kepulangan ke tanah air, pihaknya menggelar simulasi atau gladi posko. “Simulasi ini untuk memastikan petugas haji dengan tugas dan fungsi masing-masing bias bekerja dengan baik, sehingga bias memantapkan penyelenggaraan ibadah haji 2018,” kata Khoirizi di sela-sela gladi posko di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, kemarin.

Simulasi dilakukan dengan menyulap lingkungan asrama haji mirip suasana di Arab Saudi yang dibagi ke dalam tiga daerah kerja (Daker), yakni Mekah, Madinah, Bandara Jeddah.

Simulasi ini merupakan rangkaian penutup pelatihan Petugas Haji Arab Saudi yang berlangsung selama10 hari sejak 26 Mei lalu. Sebanyak 780 petugas haji itu direkrut dari berbagai kalangan (Kemenag, Kemenkes, TNI, Polri, tokoh agama/pesantren, dan media massa) melalui penyeleksian secara ketat.

Sebanyak 204 ribucalon Jemaah haji Indonesia akan diberangkatkan ke tanah suci mulai pertengahan Juli nanti. Gelombang pertama akan tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Di tempat yang sama, Kepala Daker Mekah Endang Jumali mengatakan, simulasi ini merupakan upaya untuk melatih petugas dan membiasakan PPIH. “Supaya mereka cepat merespons masalah yang dihadapi Jemaah. Situasi apapun bias muncul di luar pembahasan materi di kelas sebelumnya,” ujarnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya