Headline

Undang-Undang Cipta Kerja dituding sebagai biang keladi. Kini juga diperparah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 Tahun 2024 yang merelaksasi impor.

Fokus

Maduro menyamakan pemilihan umum kali ini dengan salah satu pertikaian militer paling terkenal dalam perjuangan Venezuela untuk merdeka dari Spanyol.

Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan

AT/Ant/S-4
13/11/2017 09:13
Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan
(Nelayan beraktivitas di tepi Sungai Batanghari, Jambi, yang dijadikan sebagai tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK) warga, Selasa (31/10). -- ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

KEMENTERIAN Kesehatan bersama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-53 sekaligus mendeklarasikan gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Alun-Alun Kidul Yogyakarta. Deklarasi ini merupakan yang pertama untuk tingkat provinsi di seluruh Indonesia.

Deklarasi Stop BABS ingin mendorong masyarakat meninggalkan perilaku berisiko melalui peningkatan sanitasi yang layak. Ada empat kategori penyakit yang terkait dengan air.

Pertama, air minum yang mengandung patogen mengakibatkan penyakit diare. Kedua, kurangnya air higienis untuk mandi dan mencuci menyebabkan penyakit jamur atau kudis. Ketiga, bibit penyakit yang memiliki siklus hidup melalui air seperti Schistosomiasis. Keempat, vektor yang hidupnya bergantung pada air, seperti malaria dan demam berdarah.

Hal itu dipaparkan Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Globalisasi dan Teknologi dr Slamet di Alun-Alun Kidul Yogyakarta, kemarin. Hasil kajian tentang kualitas air minum di Indonesia ialah masih banyak masyarakat yang mengambil air dari air permukaan atau air tanah yang mengandung bakteri E coli karena tercemar oleh tinja manusia. Akibatnya, biaya tinggi harus dikeluarkan untuk mengolah air tersebut sehingga layak minum.
Sanitasi buruk juga menimbulkan dampak, seperti mengakibatkan stunting atau pendek. Indonesia merupakan negara dengan stunting terbesar kelima di dunia.

Sebanyak 28% anak balita Indonesia mengalami stunting, menurut Studi Pemantauan Status Gizi Kemenkes 2016. Bukan hanya kurang makan, melainkan kesehatan lingkungan secara tidak langsung pun memunculkan stunting akibat munculnya penyakit cacingan dan kurang gizi.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional juga berlangsung di Kota Bogor, Jawa Barat. Sekitar 1.000 orang melakukan senam massal Gerakan Masyarakat Sehat di Lapangan Heulang, kemarin.

Selain senam massal, terdapat seruan kampanye makan buah bersama, deklarasi komitmen bersama menolak penyalahgunaan obat, serta cuci tangan pakai sabun.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bogor Rubaeah, peringatan Hari Kesehatan Nasional bertujuan memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan untuk masyarakat Indonesia. Rubaeah menyerukan komitmen bersama, khususnya jajaran instansi pemerintah, untuk mencegah peredaran obat-obatan ilegal.
Bazar produk-produk seperti sayuran, buah-buahan, dan produk kesehatan lain turut menyemarakkan peringatan itu di Bogor. Ini bertujuan mengajak masyarakat mengonsumsi buah dan sayur secara rutin. (AT/Ant/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya