Informasi Kesehatan dari Sumber Tepercaya

Ric/H-1
15/6/2017 08:29
Informasi Kesehatan dari Sumber Tepercaya
(Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Jakarta Rini Sekartini -- Google plus)

TIDAK semua informasi yang beredar di internet dapat dipercaya keabsahannya. Oleh karena itu, kecenderungan masyarakat untuk mencari informasi secara daring perlu diwaspadai.

Masyarakat seharusnya mencari informasi dari sumber tepercaya, termasuk dalam bidang kesehatan. Pasalnya, banyak kasus kesehatan yang terlambat ditangani karena orangtua cenderung mempercayakan penanganan berdasarkan informasi yang didapat secara daring.

“Banyak kasus yang kami alami masyarakat cenderung datang terlambat karena banyak informasi yang mereka percaya tidak dapat dipertanggungjawabkan sumbernya dari internet,” ucap Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia cabang Jakarta Rini Sekartini saat ditemui Media Indonesia dalam peluncuran Video Seri Edukasi di Jakarta, kemarin.

Untuk itulah, IDAI cabang Jakarta menginisiasi pembuatan 35 seri video tersebut. Nantinya, video-video tersebut akan diputar di fasilitas kesehatan, terutama rumah sakit praktik para dokter yang tergabung dalam IDAI.

“Kami melihat jika di tempat praktik kami banyak TV LED yang dipakai untuk memutarkan video kesehatan, kenapa tidak kami menyumbang di sana,” terang Rini.

Meskipun demikian, lanjut Rini, tidak menutup kemungkinan jika masyarakat ingin memutarkannya di luar sarana kesehatan. Akan tetapi, butuh surat dan perizinan kepada IDAI, karena mereka tidak memiliki hak paten atas video tersebut.

“Kami pakai copyright, kalau hak paten mahal harganya,” imbuh dia.

Sebanyak 35 seri video tersebut berisikan masalah-masalah terkait kesehatan anak mulai dari lahir hingga pertumbuhan mereka. Pemilihan meteri didasarkan pada 14 Unit Kerja IDAI yang masing-masing menyumbang 2 ide.

Yang paling sulit adalah bagaimana pemilihan materinya, karena kami harus memilih yang bagus namun diba­wakan dengan bahasa yang mudah dimengerti masyarakat,” tutur Dokter Spesialis Anak Putri Maharani menambahkan.

Setiap video berdurasi tidak lebih dari 5 menit. Atas video tersebut IDAI secara khusus mendapat apresiasi dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) dalam kategori seri edukasi kesehatan terbanyak. (Ric/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya