MUI Dukung Sekolah Lima Hari

KETUA Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Maruf Amin menyatakan pihaknya dapat memahami kebijakan sekolah lima hari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Menurut Maruf dari dialog MU dengan Mendikdbud Muhadjir Effendy di kantor MUI Jakarta Rabu (14/6) ia menangkan memang akan dilakukan secara bertahap dan opsional.

Ia mengatakan, setelah ini MUI akan membuat saran dan pendapat yang akan dirumuskan secara tertulis.

Mengenai opsional itu, katanya, meski tidak bisa dimasukkan kedalam Permen namun Kemendikbud sudah menyanggupi untuk memasukkanya kedalam pedoman teknis.

"Tetapi secara umum kami menganggap kebijakan mendikbud ini (baik). Untuk luar sekolah akan memanfaatkan sumber belajar seperti madrasah diniyah. MUI ingin Kemendikbud menegaskan bagaimana nanti status madrasah itu, lalup pemberdayaan madrasah yang selama ini kurang diberdayakan," kata Maruf di Jakarta, Rabu (14/6).

Selain itu meski integrasi ini terbilang bagus, namun Maruf meminta ada peraturan daerah yang memayungi integrasi ini agar pendidikan umum dan madrasah bisa sama-sama kuat.

Mengenai reaksi keras MUI yang disampaikan Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid Saadi, Maruf menjelaskan, MUI memang terdiri dari beragam organisasi mayarakat (ormas). Namun secara umum MUI memberikan dukungannya kepada program Kemendikbud terutama yang menyangkut pembentukan karakter.

"Ya kita kan hari ini sudah mendengar MUI terdiri dari bermacam ormas dan secara umum tidak ada ormas yang menolak tapi hanya mengkritisi saja beberapa hal, penambah an usulan dan langkah yang lebih sempurna lagi. Dukungan diberikan MUI," tandas Maruf. (OL-6)