Beragam Kegiatan Menambah Kepedulian

Wandari Suryani Putri
15/6/2017 04:01
Beragam Kegiatan Menambah Kepedulian
(MI/ BARY FATHAHILAH)

SEBUAH mesin jahit terletak di sudut kamar, menghadap ke jendela. Sang pemilik sengaja menaruhnya dekat jendela untuk mendapatkan udara segar.
Tak jauh dari mesin itu tampak tumpukan kain yang sudah digunting sesuai dengan pola dan siap untuk digabungkan menjadi busana. "Saya sedang mengerjakan 20 potong setel baju seragam SD. alhamdulillah rezeki mengalir terus," kata Sri Pangestuti, 60, membuka pembicaraan ketika Media Indonesia menyambangi rumahnya di Depok, Jawa Barat, Kamis (13/4).

Pangestu, begitu ia biasa disapa, memperkenalkan dua putrinya yang sudah dewasa dan cucunya. Putrinya saat ini bekerja sebagai guru dan pengusaha daring. Keseharian Pangestu merupakan penjahit yang juga anggota Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Depok Kelompok Darunisa. Lulusan SMEA jurusan tata boga itu berbagi ilmu teknik menjahit kepada anggota Pekka lainnya agar lebih produktif seperti dirinya. Sudah 30 tahun Pangestu menjalani usaha menjahit.

Berbekal dua mesin jahit dan satu mesin obras, Pangestu menerima jahit pakaian dewasa perempuan dan anak-anak, termasuk seragam sekolah. Dalam sebulan, ia bisa menyelesaikan empat potong hingga 20 potong bila pemesanan banyak seperti musim masuk sekolah. Hobinya menjahit sejak kecil itu tak disangka menjadi penyambung hidupnya kala sang suami, seorang pegawai negeri sipil angkatan laut, meninggal saat ia berusia 31 tahun dengan kedua anak yang masih berusia enam dan tiga tahun.
Keterlibatan Pangestu dalam Pekka memang baru sekitar akhir 2016, tapi ia mengaku senang bergabung dengan kegiatan yang diusung Komnas Perempuan itu.

Dengan bergabung dengan para perempuan berdaya itu, Pangestu mendapat pengalaman baru yang bermanfaat tidak hanya bagi dirinya tapi juga anggota Pekka yang lain.
Dengan demikian, ia bisa lebih produktif melalui usaha ekonomi produktif kelompok dan individu sebagai kemandirian ekonomi keluarga. Bahkan Pekka, lanjutnya, memberikan kesempatan berkreasi membuat pakaian dalam kompetisi Pekka se-Indonesia beberapa waktu silam. Pangestu mengkreasikannya dengan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur hingga hasilnya dilirik pasar Asia. Tentu hal ini menjadi kebanggaan dan peningkatan taraf hidup serta kesejahteraan para kepala rumah tangga.

Kaum lansia
Selain rutin menjahit, ia mengabdikan diri dalam komunitas sosial Forum Lansia Kreatif (Formatif) yang digagas Ibu Hasanah, teman satu kompleksnya yang punya perhatian kepada kaum lansia. Forum yang digelar lingkungan Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok, itu sudah satu tahun belakangan ini beroperasi dengan kurang lebih 20 anggota. Mereka mengumpulkan atau mengunjungi kaum lansia untuk penyuluhan dan sosialiasi. Mereka rutin menggelar diskusi sebulan sekali perihal kondisi dan kiat melakukan kegiatan agar kaum lansia tetap bisa bergerak, tetapi juga bisa membatasi kemampuan tubuh dirinya.

"Kami datang dan memberikan penyuluhan kepada kaum lansia di beberapa tempat agar mereka bisa produktif juga dapat membatasi diri, mengukur kekuatan, dan menjaga kesehatannya," kata Pangestu. Pangestu pun mengatakan kepeduliannya itu berkaitan dengan kondisi tubuh kaum lansia yang tidak dapat diprediksi. Misalnya tiba-tiba jatuh di kamar mandi karena lantainya licin. Kondisi fisik kaum lansia juga tidak stabil, baik kondisi fisik maupun psikologi. Masalah psikologi mereka bisa berubah seperti emosional, pikun, atau berkurangnya daya ingat.

Lebih jauh lagi, forum ini pun membantu memandikan jenazah. "Jika ada yang meninggal di mana pun, kami harus siap pula untuk membantu memandikannya," kata Pangestu yang mengaku sudah belajar memandikan jenazah sejak dulu. Ia pun mengatakan ingin memberikan pelayanan ataupun pembinaan yang bisa meningkatkan kesejahteraan dan angka harapan hidup kaum lansia dengan membantu mereka agar mampu bergerak untuk menghindari risiko terjatuh. Pangestu percaya hukum tuai benih itu akan terjadi. Kebaikan akan terbalas oleh kebaikan pula. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya