Universalitas Alquran demi Kebinekaan

13/6/2017 03:30
Universalitas Alquran demi Kebinekaan
(MI/PANCA SYURKANI)

BULAN suci Ramadan bukan hanya momentum mempertebal keimanan dengan ibadah khusyuk di masjid dan lewat laku kesalehan sosial.

Yang tak kalah penting, umat Islam juga harus mengingat kembali perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam memajukan Arab menggunakan universalitas Alquran.

“Alquran adalah rahmat bagi seluruh manusia. Sebab itu, dalam meneladani Rasul dalam mengejar kesejahteraan rakyat, kita harus bersandar pada universalitas Alquran,” kata Presiden Joko Widodo saat menutup rangkaian acara peringatan turunnya Alquran ke bumi (Nuzululquran) di Istana Negara, Jakarta, kemarin.

Sejumlah pejabat tinggi negara dan para duta besar dari sejumlah negara sahabat hadir dalam acara tersebut.

Sebagaimana pada masa kehidupan Nabi Muhammad, lanjutnya, bangsa Indonesia juga bisa menggunakan Alquran sebagai panduan hidup dalam keberagaman. Terlebih, Indonesia lahir dari keberagaman dan sepakat hidup bersama dalam kebinekaan.

Ditambahkan Presiden, Alquran juga mengajarkan kerja keras untuk mengubah nasib bangsa. Hal itu pulalah yang menjadi dasar bagi pemerintah untuk terus membangun infrastruktur dan meningkatkan konektivitas antarwilayah di Tanah Air.

Menurut Presiden, tugas utama pemerintah ialah memerangi kemiskinan, menciptakan pemerataan, memberantas radikalisme, dan menggebuk komunisme. Untuk menyukseskan itu, perlu kerja sama semua pihak dan sikap saling menolong antar-umat sesuai ajaran Alquran.

“Kita akan termasuk pendusta agama bila membentak anak yatim. Pendusta agama bila tidak peduli pada fakir miskin, dan pendusta agama bila kita berbuat kerusakan di muka bumi,” ujarnya.

Menteri Agama Lukman Saifuddin menyatakan Presiden setuju untuk menerbitkan Keppres tentang Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) agar kedudukan institusi itu lebih kuat. (Deo/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya