Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
MENTERI Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, peran agama dalam mencegah perilaku korupsi sangat besar. Apalagi, saat momentum puasa seperti ini.
"Sebenarnya puasa sangat bagus melatih kita semua karena hakikat puasa, imsak itu menahan diri," kata Lukman di Kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jalan Kalibata Timur IV, Jakarta Selatan, Kamis (8/6).
Tak hanya sifat-sifat kemanusiaan saja yang dapat dipelajari saat Ramadan, tetapi juga sifat-sifat ketuhanan. Salah satu sifat Tuhan yang perlu diteladani manusia, kata Menag, ialah ghani atau Mahakaya.
"Kita dilatih untuk bersifat seperti Tuhan, yang ghani yang kaya, tidak butuh apa-apa lagi," ujar Lukman.
Sebab, lanjut dia, kecenderungan manusia melakukan korupsi lantaran selalu merasa kurang. Untuk memenuhi rasa kurangnya itu, manusia melakukan segala hal untuk memenuhinya.
"Rasa tidak cukup, selalu kurang ini sehingga kemudian membuat hal-hal normatif dilanggar demi memenuhi rasa kurang itu," ungkapnya.
Padahal lazimnya, manusia harus bisa berperilaku qana'ah atau merasa cukup.
"Ada hak-hak orang yang tidak perlu kita rampas dan manfaatkan untuk kepentingan kita sendiri," tegas Lukman.
Menag juga tersinggung perilaku korupsi diberi embel-embel budaya, jadi 'budaya korupsi'. Menurut dia, kata budaya hanya untuk hal-hal yang baik.
"Saya kurang suka korupsi disebut budaya. Saya agak tersinggung. Budidaya itu budi dan daya manusia yang baik. Jadi hal buruk bukan budaya," tegas Lukman.
Selain itu, Menag juga tidak sepakat bila agama tak memiliki peran dalam pemberantasan korupsi. Tokoh-tokoh yang dinilai agamis ketika melakukan korupsi bukan karena agamanya, tapi penghayatan terhadap agama masih kurang.
"Memang di antara kita semua tentunya berbeda-beda kualitas keagamaannya, tidak hanya pemahaman tapi juga penghayatannya terhadap nilai-nilai agama. Karenanya ada yang bisa memahami, menghayati, dan mengamalkan. Tapi ada juga yang masih berproses diri, ketika ada godaan melakukan korupsi," ungkap Lukman.
Lukman meyakinkan, kalau dilihat dari perspektif positif, peran agama, baik Islam maupun agama lainnya, sangat besar dalam mencegah manusia tidak melakukan kesalahan. Kalaupun terdapat subjek dan objek korupsi yang berkaitan dengan agama, maka hal itu tak dapat digeneralisasikan. (MTVN/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved