UGM Jauhkan Paham Radikal dari Kampus

Agus Utantoro
05/6/2017 20:35
UGM Jauhkan Paham Radikal dari Kampus
(Rektor UGM peride 2017-2022 Panut Mulyono. MI/Ardi)

MARAKNYA aliran atau paham radikal yang berkembang di lingkungan kampus, mendapat perhatian serius UGM. Rektor UGM peride 2017-2022, Panut Mulyono, bahkan mengemukakan akan menerapkan sejumlah kebijakan, misalnya penyelenggaraan kegiatan inisiasi kampus dipegang langsung oleh universitas.

Kebijakan tersebut otomatis tidak memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk mengadakan ospek sendiri dan penataan mata kuliah agama Islam sehingga nilai-nilai yang diajarkan sesuai dengan misi pendidikan dan tidak ada unsur radikalisme.

Selain itu, universitas juga mengambil alih pengelolaan masjid kampus UGM. "Membentuk badan pengelola masjid, takmir sehingga sesuai dengan Islam yang rahmatan lil alamin, agama untuk kebaikan bersama," katanya, Senin (5/6).

Sebelumnya diketahui UGM juga telah mendeklarasikan diri sebagai universitas Pancasila beberapa waktu lalu.

"Kami sedang menformulasikan, bagaimana Pancasila masuk ke dalam pendidikan kita. Artinya, apa yang kita sampaikan dalam pendidikan kita, Pancasila tidak hanya diucapkan tetapi mengajari secara konkret supaya bisa dijalankan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Panut tidak menampik saat ini belum ada metodologi kuliah yang baku, namun setiap dosen diimbau untuk memasukkan nilai Pancasila dalam pengajaran. Misal, bercerita tentang ketimpangan ekonomi dan kesesuaiannya dengan Pancasila atau bercerita tentang perjuangan para tokoh pahlawan.

"UGM juga mendengar dari wali kota, bupati berbagai daerah, ini menjadi bentuk praktik mendengar dari daerah agar kami bisa membantu daerah," ucapnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya