Cegah Kebakaran Sejak Dini Manggala Agni Lakukan Patroli Gabungan

Putra Ananda
30/5/2017 10:05
Cegah Kebakaran Sejak Dini Manggala Agni Lakukan Patroli Gabungan
(Petugas Manggala Agni dibantu petugas Kepolisian berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Pekanbaru, Riau. -- ANTARA FOTO/Rony Muharrman)
KEMENTERIAN Kehutanan dan Lingkugan Hidup (KLHK) terus gencar melakukan program antisipasi kebakaran hutan sejak dini. Memasuki musim kemarau tahun ini, bersama Kepolisian, TNI, dan Manggala Agni, KLHK rutin melakukan patroli gabungan melalui jalur darat untuk menemukan titik panas sumber kebakaran hutan.

Selain memadamkan titik panas, patroli gabungan juga bertugas untuk melakukan sosialisasi kepada masyakarat hingga tingkat desa tentang bahaya yang ditimbulkan dari kebakaran hutan.

"Kita beri penyuluhan, peningkatan pendidikan, sampai melatih masyarakat agar tidak membakar hutan untuk membuka lahan," ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Raffles Brotestes Panjaitan, di Jakarta, Selasa (30/5).

Lebih lanjut Rafles menturkan, saat ini patroli gabungan sudah dilakukan di 415 desa yang tersebar di 10 provinsi yang dinilai rawan terjadinya kebakaran hutan. Tahun ini KLHK menargetkan patroli gabungn dapat dilaksakanan di 846 desa rawan kebakaran hutan.

"Patroli kita juga melibatkan masyarkat sekitar agar masyarakat turut andil menjaga lahan mereka dari kebakaran," jelasnya.

Menurutnya, ketika dilakukan sosialisasi seperti ini, masyarakat akan memahami dan menyadari tentang dampak dari Karhutla tersebut. "Makanya kita melakukan pendekatan, dan berikan pemahaman kepada masyatakat, bahwa membakar hutan lahan atau kebun itu dilarang undang-undang, karena berdampak bagi kehidupan," paparnya.

Sesuai arahan Presiden Jokowi tentang penanganan kebakaran hutan dan lahan, Rafles menerangkan bahwa kini KLHK ingin mengubah paradigma penanganan kebakaran hutan agar selalu mengutamakan pencegahan daripada pemadaman. "Paradigmanya kita melakukan pencegahan sedini mungkin. Karena pengalaman lalu penanganan kebakaran hutan dan lahan masih mengandalkan pemadaman," cetusnya.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya