Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
ANGKA titik panas atau kerap kita sebut dengan hot spot yang menjadi penyebab kebakaran hutan dari tahun ke tahun berangsur-angsur menurun.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat per April 2017 jumlah titik panas hanya terdapat di 13,370 hektare. Angka itu berselisih jauh dengan jumlah titik panas kebakaran hutan pada 2016 yang mencapai 438 ribu hektare dan 2015 yang mencapai 2,6 juta hektare.
“Setelah ada arahan dari Presiden pada 2015 untuk mencegah kebakaran hutan di tingkat awal, saat ini kita terus melakukan upaya serentak di seluruh daerah, khususnya di 10 provinsi rawan untuk dilakukan patroli terpadu di bawah gabungan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan manggala agni yang ada di bawah KLHK,” ujar Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Raffles Brotestes Panjaitan, di Jakarta, kemarin.
Membuka lahan
Selain bertugas menemukan titik panas, Raffles melanjutkan patroli terpadu bertugas melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak membuka lahan dengan cara membakar hutan. Warga diarahkan untuk memanfaatkan kayu-kayu sisa pembukaan lahan yang tidak dibakar untuk dibuat menjadi cuka kayu yang memiliki nilai ekonomis. “Mereka juga melatih warga untuk membuat cuka kayu. Sudah hampir di 40 desa. Ini terus kita kembangkan dan ditargetkan, pada 2017 mencapai 846 desa,” tambah Raffles.
Raffles melanjutkan, selain patroli terpadu di darat, KLHK melakukan pemadaman-pemadaman titik panas melalui jalur udara dengan teknik bom air ataupun hujan buatan. Hal itu dilakukan untuk mencegah membesarnya titik-titik panas yang berpotensi sulit untuk dipadamkan.
Pada 2016, sebanyak 100 juta liter air telah digunakan untuk membuat bom air. “Semakin besar titik panas, semakin sulit untuk dipadamkan. Maka itu penting sekali jika menemukan titik panas agar bisa langsung segera dipadamkan,” ujar Raffles. (Uta/H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved