Menebar Hikmah Ramadan dari Daan Mogot

Iis Zatnika
28/5/2017 07:27
Menebar Hikmah Ramadan dari Daan Mogot
(Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari Jakarta, kini menjadi destinasi melancong baru di Jakarta. -- MI/Panca Syurkani)

SEPANJANG hari suasana Masjid Raya KH Hasyim Asyari Jakarta, Daan Mogot, Jakarta Barat, selalu meriah, sejak Jakarta masih menyambut terbitnya matahari hingga sebagian besar kaum urban telah rehat.

Masjid dengan bangunan seluas 16.985,43 meter persegi dan berdiri di atas lahan 2,4 hektare itu kini menjadi pusat keramaian baru di Ibu Kota. Kamis (25/5), acara berpelesir ke masjid itu dilakukan warga dari berbagai belahan Jakarta, pun mereka yang sengaja bertandang dari luar kota. Jumlah pengunjung dalam kisaran seribu per orang per hari, dalam perkiraan Ketua Dewan Pengurus KH Zuhri Yaqub, berlipat jelang Ramadan.

Silih berganti jemaah datang, termasuk yang menumpang bus pengumpan Trans-Jakarta yang haltenya berada tepat di muka masjid. Mereka menunaikan salat Sunah menghormati masjid, fardu, dan tentunya mengeksplorasi masjid yang baru diresmikan pada Sabtu (15/4) oleh Presiden Joko Widodo.

Kehebohan pemberitaan tentang masjid ini, yang semuanya berpangkal pada syak wasangka dan bermuara pada pilkada DKI Jakarta menjadi salah satu pemicu semangat warga buat sengaja mampir. Tentunya, berdampingan dengan alasan soal wujudnya yang istimewa, megah, berkorelasi dengan biaya pembangunannya yang mencapai Rp 164 Miliar.

Sewa angkot
Puncaknya ketika Magrib datang, zikir akbar digelar, dalam rangka tarhib atau menyambut Ramadan. Ada pula khataman Alquran, pengiriman doa arwah, serta tausiah atau ceramah, bukan cuma warga dari Rumah Susun (Rusun) Daan Mogot yang hadir, yang terpaut kurang dari 500 meter dari masjid, hingga dari Pedongkelan, Jakarta Barat. Mereka beriuran Rp10 ribu untuk menyewa angkot yang mengantar mereka pulang pergi.

"Sudah biasa ibu-ibu majelis taklim iuran begitu, kan memang tujuannya ibadah, harus ada pengorbanan," kata Sarminah, salah satu warga Pendongkelan yang mengaku datang bersama para ibu yang menyewa tujuh angkot.

Semangat para ibu itu menjadi penanda ikhtiar warga Jakarta menyambut bulan puasa di tengah banyaknya tantangan hingga simpang siur gosip di media sosial. "Ketika bangsa ini resah, gelisah, bulan harapan ini datang, ini momentum terbaik bagi kita. Mari serap dengan baik spiritnya," kata KH Nurul Huda dalam paparannya di depan seribu jemaah di masjid yang berada di pinggir aliran Sungai Mookervart itu.

Ramadan hapus keresahan
Perlawanan terhadap situasi yang memicu interaksi sosial kurang nyaman, di dunia nyata, maupun di dunia maya, ditebarkan Nurul kepada jemaahnya. "Ayo warga Jakarta, lawan 7 L yang jelek-jelek itu, di antaranya lemah, letih, lesu, dengan hikmah kita menjalani ibadah Ramadan semaksimal mungkin," ujar Nurul.

"Karena masjid ini masjid raya Jakarta, kami mengakomodasi tradisi warga Betawi yang tentunya positif. Salah satunya mengirim doa arwah, mendoakan orang-orang yang telah mendahului, agar Ramadan terasa lebih bermakna," kata Zuhri.

Serupa dengan dinamisnya kehidupan Jakarta, pengurus Masjid Hasyim Asyari juga mesti pandai menyiasati berbagai tantangan, termasuk soal ikhtiar mencari dan mengelola dana. "Kami berupaya semaksimal mungkin menyelenggarakan berbagai acara agar umat merasakan betul berkah Ramadan, mulai tenda takjil, lomba musabaqah Alquran, lomba membaca kisah-kisah nabi, menulis esai hingga tablig akbar Nuzulul Quran," kata Zuhri.

Pendidikan umat, kata Zuhri, akan diupayakan dengan tiga kali ceramah, mulai Zuhur, Tarawih, serta Subuh. "Akan ada Quraish Shihab, Imam Besar Masjid istiqlal Nasaruddin Umar, hingga Menteri Agama," kata Zuhri.

Semua acara itu mengerucut pada agenda penyebaran semangat kebangsaan, berkah bagi segenap alam, sejuk, moderat, tidak menghujat, mencerahkan serta bersemangat kasih sayang.

"Jika ingin berjihad, jihadlah di Jalan Allah, bukan di Jalan Thamrin atau Kampung Melayu!" seru Nurul.

Karena melihat keintesan yang menggeliat pada Ramadan pertama bagi Masjid Hasyim Asyari, Zuhri dan 40 anggota tim pengurus bertekad menegakkan empat fungsi masjid, mulai sebagai berzikir dan beribadah, belajar mengajar, mengajak orang di luar untuk bisa masuk ke masjid dan mengaplikasikan amal dan ilmu di luar masjid, serta pelayanan kepada umat. Dari Daan Mogot, dari pinggir Sungai Mookervart, berkah Ramadan dikabarkan ke seantero Jakarta, juga Indonesia. (M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya