Himpuni Serukan Jaga NKRI dan Kebinekaan

Rosmery Sihombing
24/5/2017 07:12
Himpuni Serukan Jaga NKRI dan Kebinekaan
(MI/Rosmery)

MENYIKAPI situasi yang akhir-akhir ini marak dengan isu perpecahan, Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) mendorong dan mengimbau agar seluruh anak bangsa, tidak hanya kalangan kampus, untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan.

"Sejak awal bangsa ini terdiri atas keberagaman suku bangsa, agama, adat istiadat, dan lain-lain, semangat itu tetap kita jaga. Namun, gejolak-gejolak di kampus ada baiknya disikapi secara positif. Kadang ada benarnya juga suara anak-anak muda kampus didengar, tetapi kalau sudah di luar nilai-nilai kebersamaan dan kebangsaan, itu harus dicegah," kata Koordinator Presidium I Himpuni, Ridwan Djamaluddin, pada acara sukuran 1 tahun Himpuni, di Jakarta, Selasa (23/5).

Menurut Ridwan, yang juga ketua Ikatan Alumni (IA) Institut Teknologi Bandung (ITB), Himpuni yang menganut azas nonpartisan menjunjung tinggi kesetaraan dan kebersamaan terus bertekad menyumbangkan pikiran untuk mempertahankan NKRI.

Pada kesempatan yang sama, Marzuki Alie, dari Ikatan Alumni Universitas Sriwijaya Palembang, menambahkan, legalitas Himpuni sudah sesuai Undang-Undang Organisasi Kemasyarakatan, sehingga bisa menjadi wadah resmi untuk menyuarakan. Terkait dengan kondisi yang terjadi akhir-akhir ini, terutama munculnya kegiatan beraliran intoleran di sejumlah PTN, Marzuki mengajak semua pihak untuk mengedepankan nilai-nilai kebinekaan, kebangsaan, dan mendukung NKRI.

"Jadi ketua-ketua ikatan alumni PTN harus mengomunikasikan ke almamater mereka nilai-nilai kebinekaan tersebut. Ketua alumni harus membangun komunikasi, jangan meredam, nanti sewaktu-waktu bisa meledak. Gunakan langkah persuasif, jangan represif, nanti memunculkan perlawanan. Pokoknya Himpuni hanya mendukung Indonesia, NKRI," ujar Marzuki.

Pada acara yang dihadiri perwakilan dari 26 oraganisasi alumni PTN itu, dikukuhkan pula ketua-ketua dari 16 kelompok kerja (pokja). Keenambelas pokja tersebut, antara lain bidang industrialisasi, kewirausahaan dan daya saing, bidang energi, maritim, keuangan dan pembiayaan, pertanian/kedaulatan pangan, hukum, bidang sumber daya manusia, inovasi, perkebunan, sosial politik, dan lainnya.

Saat ditanya apa saja langkah konkret dan kontribusi Himpuni terhadap pemerintah dan masyarakat, Ridwan mengatakan, pihaknya sudah bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan komitmen Himpuni untuk NKRI.

"Pada dasarnya apa yang kami kerjakan membantu apa yang dikerjakan pemerintah dan apa yang belum terpikirkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Deputi III Koordinasi Sumberdaya dan Infrastruktur Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman itu mengatakan, para alumni PTN merasa bahwa selama kuliah disubsidi dari uang rakyat dan negara, maka harus memberi kembali kepada rakyat.

Adapun langkah konkret lainnya, lanjut Ridwan, ialah akan mengadakan diskusi-diskusi ang hasilnya nanti masuk dokumen pemerintah. Misalnya, di Universitas Soedirman (Unsoed) Purwokwerto, setiap empat bulan sekali beraudiensi ke rektor dan memberi masukan terkait pembangunan karakter dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Ridwan menjelaskan, kepemimpinan Himpuni terdiri atas Koordinator Presidium I oleh IA ITB bertugas 2017/2018, Koordinator Presidium II oleh Kagama untuk masa kerja 2018/2019, dan Presididium III dengan koordinator Ikatan Alumni Undip Semarang dengan masa kerja 2019/2020.

"Dari sisi sosial budaya, kami sudah menggelar dua kali ketoprak jenaka bertemakan Menyatukan Nusantara di Jakarta dan Surabaya. Hadir pula dalam pertemuan tersebut Dirut Bank BTN Maryono yang menjadi Ketua Pokja bidang Perumahan Rakyat," katanya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya