Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KAMIS (18/5) lalu, Kebun Raya Bogor (KRB) genap berusia dua abad. Keberadaannya bukan sekadar sebagai tempat wisata. KRB juga mengemban misi penting, yakni misi konservasi.
Kepala Bagian Pengembangan Pusat Konservasi Kawasan Tumbuhan Ex Situ Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sekaligus Ketua Pelaksana Peringatan 2 Abad KRB, Joko Ridho Witono, mengatakan KRB sudah ada sejak zaman Prabu Siliwangi dan tertuang di Prasasti Batu Tulis yang artinya Hutan Samida. Namun, itu secara resmi jadi KRB pada 1817.
Joko mengatakan usia KRB lebih tua daripada induknya, yakni LIPI yang saat ini menginjak usia 50 tahun. KRB juga dulunya merupakan induk dari lembaga-lembaga penelitian di Indonesia. Salah satunya Perpustakaan Pertanian dan Museum Herbarium.
Dia mengatakan, selain menjadi destinasi wisata, KRB mengemban misi penting, yakni misi konservasi.
“Ada empat yang dijalankan KRB, yakni penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan,” kata Joko di Bogor, beberapa waktu lalu.
Di 2017 ini, lanjutnya, KRB menginisiasi empat kebun raya yang baru, yakni satu di Lampung yang dikelola sebuah perguruan tinggi, di Tambalong, Bangka, dan Belitung.
Pihaknya menargetkan akan ada 47 kebun raya di Indonesia. Hal itu sesuai dengan ekoregion yang ada di Indonesia. “Jadi satu kebun raya merepresentasikan satu ekoregion,” kata dia.
Ia menjelaskan ada beragam pencapaian telah diperoleh KRB sepanjang dua abad ini. Beberapa di antaranya tertuang dalam pameran yang digelar pada 18-21 Mei lalu. Pameran itu bertujuan mendiseminasikan apa yang sudah dilakukan KRB dan mitra KRB.
“KRB tidak berjalan sendiri. KRB sejak awal selalu bermitra, seperti dengan Perhimpunan Anggrek Indonesia, Martha Tilaar, dan PT Pos Indonesia,” kata dia.
Pencapaian usia dua abad itu juga ditandai dengan peresmian prasasti dua abad KRB serta monumen plasma nuftah sawit. Kenapa sawit? Karena KRB, menurut Joko, ialah tempat pertama yang mendatangkan sawit dari negara asalnya.
“Dari empat bibit awalnya, kini sudah berkembang di seluruh perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara.”
Pada kesempatan sama, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (KRB) Didik Widyatmoko mengatakan, dalam peringatan dua abad KRB itu, tema yang diambil ialah Plans and people in harmony.
“Alam memberikan manfaat buat manusia. Ketika alam rusak, susah untuk kembali seperti sediakala. Jadi manusia harus lebih bijak terhadap alam,” ujarnya menjelaskan makna tema tersebut.
Ecodome
Pada perayaan itu, KRB juga meresmikan sebuah rumah ramah lingkungan atau ecodome yang didatangkan dari Belanda. Kepala Bidang Konservasi Ex Situ KRB sekaligus Wakil Ketua Pelaksana Perayaan Dua Abad KRB, Reni Lestari, mengatakan ecodome hadir di KRB berkat kerja sama KRB-LIPI dengan Kedutaan Besar Belanda di Jakarta.
Ecodome itu berbentuk setengah lingkaran. Tingginya 10 meter dengan diameter lingkaran mencapai 20 meter. Area dalam ecodome menampung 200 orang.
“Ecodome ini multifungsi. Ada semacam panggung. Ada sejumlah teknologi ramah lingkungan. Ada workshop dan pemutaran film terkait isu lingkungan dan wisata flora,” jelasnya.
Ia menambahkan keberadaan ecodome di Indonesia atau KRB tidak selamanya. “Kita hanya dipinjami selama dua bulan, tapi bisa diperpanjang,” kata dia. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved