Ancaman Flu Burung Tinggi

Hde/H-5
23/5/2017 08:58
Ancaman Flu Burung Tinggi
(ANTARA FOTO/Risky Andrianto)

FLU burung masih menjadi ancaman yang membahayakan di seluruh dunia karena virus avian influenza (AI) atau flu burung telah bermutasi menjadi semakin mematikan. Di Tiongkok, misalnya, sedikitnya 79 orang tewas sepanjang Januari tahun ini akibat serangan virus H7N9, salah satu turunan virus flu burung. Itu merupakan jumlah korban terbesar sejak tipe baru virus flu burung tersebut pertama kali menjangkiti manusia pada 2013.

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah memperingatkan negara-negara di sekitar negeri itu untuk memperketat pengawasan karena mereka sangat berisiko. FAO juga mengatakan virus itu bisa tersebar ke Eropa dan Amerika.

Dengan alasan itulah FAO kemudian memberikan pelatih­an sistem biosecurity kepada para peternak unggas di Indonesia. Selain diharapkan dapat menangkal penyebaran virus flu burung, sistem itu dapat meningkatkan produksi peternak. Di Indonesia, FAO dan Usaid telah memantau flu burung di Pasar Terban, Yogyakarta, sejak 2012. Berdasarkan pedoman FAO, keberhasilan program vaksinasi flu burung hanya bisa diketahui setelah dilakukan pemantauan dan pengawasan untuk mengidentifikasi virus flu burung tipe baru.

“Negara-negara yang berbatasan dengan Tiongkok harus meningkatkan pengawasan mereka untuk memastikan virus ini tidak menyebar,” ungkap James J McGrane, perwakilan FAO di Indonesia, saat me­ninjau pemeriksaan unggas bersama delegasi Misi AS di Roma, Italia, di Pasar Unggas Terban, Yogyakarta, Senin (15/5).

Ia mengingatkan Indonesia juga tetap harus memperketat pemantauan virus yang ditularkan unggas itu. Hal itu disebabkan Indonesia bersama dengan Vietnam merupakan negara endemis virus influenza di Asia Tenggara.

Bambang Sutrisno Setiawan, peternak asal Salatiga yang telah memanfaatkan sistem biosecurity, mengakui sistem itu telah berhasil mengurangi jumlah ayam yang sakit dan mati di peternakannya serta meningkatkan hasil produksi. Ia mengaku pendapatannya naik hingga 20%.

Development Outreach and Communication Officer Usaid Janice M Laurente mengatakan praktik-praktik terbaik yang diterapkan di Indonesia ini diharapkan bisa disebarkan di tingkat regional dengan keanggotaan Indonesia di organisasi-organisasi internasional. (Hde/H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya