Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SEBUAH penelitian menemukan bahwa pasien dengan sakit kronik bisa mendapatkan kebiasaan tidur yang baik dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang membuat terjaga sepanjang hari, seperti kopi, dibandingkan dengan penggunaan obat anti-nyeri.
Studi yang menggunakan tikus tersebut melihat bahwa kekurangan tidur selama lima hari berturut-turut dapat memperburuk sensitivitas luka, bahkan pada tikus yang sudah sehat.
Analgesik biasa seperti ibuprofen tidak dapat menghalangi hipersensitivitas nyeri yang disebabkan oleh kurang tidur. Bahkan, morfin kehilangan sebagian besar khasiatnya pada tikus yang kekurangan tidur.
Sebaliknya, obat-obatan yang membuat mata melek seperti kafein dan modafinil dapat menghalangi hipersensitivitas nyeri secara sukses, baik pada kurang tidur yang bersifat akut maupun kronik.
"Penelitian ini merepresentasikan analgesik jenis baru yang tak disadari sebelumnya, jika melihat pada keadaan biologis hewan. Obat-obatan tersebut membantu mengganggu siklus nyeri kronik, yang biasanya mengganggu tidur, sehingga menyebabkan nyeri," jelas Clifford Woolf dari Boston Children’s Hospital, Amerika Serikat.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine tersebut memeriksa efek dari kekurangan tidur akut atau kronik dan sensitivitas keduanya pada stimulasi yang sakit atau tidak.
Mereka juga menguji obat-obatan nyeri standar, seperti ibuprofendan morfin, dan bahan yang membuat tetap sadar seperti kafein dan modafinil. Para tikus yang kurang tidur kronik juga diberikan beberapa hal seperti mainan dan aktivitas di saat jam tidur sehingga waktu terjaga lebih panjang.
"Hal ini serupa dengan apa yang biasa kita lakukan, seperti menonton TV hingga larut malam setiap waktu kerja," ujar Alexandra yang bekerja di laboratorium Scammell, MD, di BIDMC. (MTVN/OL-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved