Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEPALA SDN Sumbergondo 2 Batu, Jawa Timur, Sri Winarni, secara rutin mengajak orangtua siswa yang banyak berprofesi sebagai petani dan pedagang untuk melihat proses pembelajaran anaknya di kelas. Dia mengundang beberapa orangtua siswa secara bergiliran untuk melihat aktivitas siswa belajar di kelas.
"Saya ingin menunjukkan kepada orangtua implementasi program peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Cara ini untuk meyakinkan orangtua agar mau ikut terlibat dalam program peningkatan mutu pembelajaran anaknya,” kata Sri dalam presentasinya pada acara National Educators Conference (NEC) 2017 bertema 'Education Transparency, Accountability, and Participation: Empowering School and Community for Student Success' yang diselenggarakan Sampoerna University, di Jakarta, Sabtu (6/5).
SDN Sumbergondo 2 merupakan sekolah mitra USAID Prioritas yang terletak di kaki Gunung Arjuna. Setelah sekolah ini, tidak ada lagi desa dan sekolah lainnya.
“Awal menjabat kepala sekolah, saya dihadapkan dengan banyak masalah. Mulai dari guru yang kurang disiplin dalam mengajar, sering terlambat, pembelajaran berjalan konvensional, dan masyarakat kurang dilibatkan dalam pengembangan sekolah. Banyak yang bilang karena ini sekolah di desa maka hal itu wajar,” katanya lagi.
Kemitraan dengan USAID Prioritas dimanfaatkan Sri Winarni untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar. Dia melibatkan guru dan komite sekolah dalam merancang perubahan di sekolah. Sebagai kepala sekolah, dia juga terbuka dalam pengelolaan anggaran sekolah. Masyakarat dilibatkan dalam merancang program, terlibat aktif dalam implementasi maupun evaluasi untuk mendukung peningkatan kualitas pembelajaran.
Dampaknya, kini semua guru kelas sudah menerapkan pembelajaran aktif. Orangtua menjadi lebih percaya untuk membantu kebutuhan guru dalam melaksanakan pembelajaran aktif di kelas. Hasil belajar siswa menjadi meningkat. Mereka berhasil meraih peringkat 1 UASBN tingkat kecamatan, dari sebelumnya hanya peringkat 15. Sekolah ini juga ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kota Batu dan Provinsi Jatim menjadi sekolah rujukan bagi sekolah lainnya.
Narasumber lainnya, Ruba Nurzaman, guru MTs Al Muktariyah Bandung Barat, Jawa Barat, menyebut, sebelumnya kondisi pembelajaran di madrasahnya lebih banyak berceramah atau menulis di papan tulis. Setelah mendapat pelatihan dan pendampingan USAID Prioritas, mereka membentuk tim pengembang madrasah yang anggotanya terdiri atas kepala madrasah, guru, dan komite madrasah.
"Tugas tim ini membuat program, sosialisasi, melaksanakan, dan mengevaluasi keberhasilan program madrasah secara transparan,” kata Ruba dalam presentasinya.
MTs Al Muktariyah juga melakukan diseminasi pelatihan secara mandiri kepada semua guru, agar semua berkesempatan menerapkan pembelajaran aktif yang mendorong siswa belajar menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan budaya baca, dan manajemen berbasis sekolah. Masyarakat juga ruitin diundang ke madrasah untuk melihat bukti keberhasilan pembelajaran di kelas.
“Setelah tiga tahun program berjalan, madrasah kami sekarang menjadi madrasah favorit. Pada 2016 jumlah siswa kami sudah mencapai lebih dari 1.500 siswa. Bahkan tahun ini ada 300 siswa yang ditolak masuk karena keterbatasan kuota siswa baru. Masyarakat menjadi lebih percaya untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah kami,” papar Ruba yang juga menyebut siswa madrasahnya berhasil meraih juara pertama lomba IPA SMP MTs di tingkat kabupaten dan provinsi.
SDN Sumbergondo 2 dan MTs Al Muhktariyah mewakili sekolah mitra USAID Prioritas yang diundang oleh Sampoerna University dalam acara NEC 2017 untuk berbagi pengalaman dalam keberhasilannya meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas melalui penerapan akuntabilitas, transparansi dan partisipasi masyarakat.
NEC merupakan program dua tahunan yang diselenggarakan Fakultas Pendidikan Samperna University. Acara ini juga dihadiri para narasumber Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Transparansi International, Gramedia, Microsoft, Indonesian Corruption Watch, dan para praktisi pendidikan seperti Itje Khodijah, Dony Koesuma, Iwan Syahril, dan Handoko Widagdo. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved