Warong-E Permudah Pencairan Bantuan Nontunai

06/5/2017 08:45
Warong-E Permudah Pencairan Bantuan Nontunai
(Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa meluncurkan layanan gerak E-Warong di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah (MI/Ferdinand))

KEMENTERIAN Sosial meluncurkan layanan gerak warung gotong royong elektronik (warong-E mobile), di Kota Surakarta, Jawa Tengah kemarin.

Warong-E berupa motor yang masuk ke kampung-kampung itu membawa barang kebutuhan masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). Dengan begitu, penerima manfaat PKH dimudahkan dalam mengakses bantuan yang dikucurkan pemerintah.

"Dari 44 kota yang telah memiliki warong-E, Kota Surakarta merupakan yang pertama kalinya memiliki layanan pengiriman barang kepada penerima manfaat PKH sehingga mereka tidak perlu lagi susah bila ingin mencairkan bantuan nontunai," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan layanan gerak warong-E.

Saat ini, lanjutnya, penerima PKH disatukan dengan penerima bantuan pangan.

Dengan penyatuan tersebut, penerima bantuan beras tidak perlu khawatir lagi beras yang diterima mereka berkualitas buruk atau bahkan tidak layak konsumsi.

Kalau dulu beras miskin kadang-kadang berjamur, berwarna kecokelatan, atau ada batunya, sekarang dijamin tidak lagi.

Penerima bantuan bisa memilih sendiri beras yang diinginkannya, mau kualitas medium, super, ataupun premium.

Tidak hanya beras, dengan menggunakan kartu keluarga sejahtera (KKS), penerima manfaat PKH juga bisa membeli bahan kebutuhan yang lain. Di antaranya ialah minyak goreng, gula, dan telur.

Khofifah mengungkapkan, pada Juni mendatang bantuan nontunai PKH tahap kedua akan cair sebesar Rp500 ribu.

Ia berpesan agar penerima manfaat tidak salah menggunakan.

"Nanti sampaikan dengan cara baik-baik kepada bapak, ya, Ibu-Ibu. 'Bapak, bilangnya Mbak Khofifah uangnya untuk anak sekolah. Jangan sampai digunakan bapaknya untuk beli rokok'," seloroh Mensos.

Di hadapan penerima PKH yang hadir, Mensos mengatakan, saat ini baru 6 juta penerima PKH.

"Tahun depan kata Bapak Presiden akan ada 10 juta. Tolong jaga uangnya," tegas Khofifah.

Hadir pada acara tersebut Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi ZA Dulung, dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.

Sebelum bertolak ke Surakarta, Mensos berkunjung ke Kantor Media Group.

Menurutnya, KKS ialah kartu yang berfungsi menjadi media bersama penyaluran berbagai program bansos secara nontunai yang dimiliki berbagai kementerian, seperti bansos PKH dan bansos pangan.

Secara bertahap bansos lainnya juga akan diakomodasi melalui kartu tersebut, seperti bansos di bidang pendidikan, makanan bergizi, kesehatan, bansos kesejahteraan, elpiji 3 kg bersubsidi, ataupun subsidi listrik.

Keunggulan KKS ialah memiliki fitur keuangan dan fitur tabungan sehingga dapat digunakan untuk penarikan tunai bansos PKH dan transaksi pembelian barang sebagai bantuan pangan.

Dengan KKS, warga tidak mampu merasa punya harga diri.

"Saya sedang membangun harga diri mereka. Bahwa mereka juga sekarang ini orang yang oleh negara menjadi sesuatu atau seseorang," tambahnya. (FR/Zuq/X-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya