Pemerintah Bangun Percaya Diri via KKS

PERSOALAN mental adalah pelik yang bisa dikatakan sebagai akar pemecahan dari setiap permasalahan. Kurangnya percaya diri bisa mengganggu setiap aktivitas. Tidak terkecuali soal kesejahteraan.

Kepercayaan diri dari setiap individu punya korelasi kuat dengan usaha mengentaskan diri dari masalah kesejahteraan dan merubah diri menjadi lebih berdaya.

Pemerintah dalam hal ini punya strategi jitu melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

KKS ialah kartu yang berfungsi menjadi media bersama penyaluran berbagai program bansos secara nontunai yang dimiliki berbagai kementerian seperti Bansos PKH (Program Keluarga Harapan) dan Bansos pangan. Secara bertahap bansos lainnya juga akan diakomodir melalui kartu tersebut, seperti bansos di bidang pendidikan, makanan bergizi, kesehatan, bansos kesejahteraan, LPG 3 kg bersubsidi, ataupun subsidi listrik.

Keunggulan KKS adalah memiliki fitur keuangan dan fitur tabungan, sehingga dapat digunakan untuk penarikan tunai bansos PKH dan transaksi pembelian barang sebagai bantuan pangan.

Sistem tersebut telah diintegrasikan dengan sistem tabungan karena menggunakan sistem e-wallet dan saving account. Dalam satu KKS bisa dibuat berbagai e-walet yang bisa menampung berbagai jenis bansos dalam bentuk uang maupun barang. Sekaligus saving account yang bisa dipergunakan sebagai tabungan untuk kebutuhan lain.

"Ini kan akan kita maksimalkan sebagai layanan kesejahteraan sosial yang sudah bankable. Dia punya fitur e-wallet, fitur saving account. Jadi dia punya fungsi sebagai tabungan. Saat yang sama dia juga punya fungsi sebagai kartu dari kanalisasi berbagai macam intervensi bantuan program. Misalnya PKH, bantuan pangan, LPG 3 kg," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa kala melakukan kunjungan ke Kantor Media Grup Jakarta, Jumat (5/5).

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan sebanyak 3 juta keluarga penerima manfaat PKH tahun 2017 akan menerima bansos secara nontunai. Target tersebut merupakan perluasan dari 1,25 juta KPM yang sudah menerima nontunai tahun 2016.

KKS juga menjadi tonggak perubahan sistem penyaluran dari tunai ke nontunai. Kartu Keluarga Sejahtera yang memiliki fitur elektronik dan tabungan yang berfungsi sebagai kartu perbankan dan digunakan sebagai media penyaluran berbagai bantuan sosial.

Namun selain itu, yang lebih penting. KKS menjadi sarana Kemesos untuk menumbuhkan kepercayaan diri para penerima bantuan. Mereka diajak untuk bisa merasa bahwa adalah juga warga negara yang berarti sesuatu. Negara juga hadir untuk mereka.

"Saya sedang membangun harga diri mereka. Bahwa mereka juga sekarang ini orang yang oleh negara ini menjadi sesuatu atau seseorang," tambahnya.

Kepercayaan diri itu mungkin sepele bagi sebagian orang. Namun lain cerita dengan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Dalam hal makanan sehari-hari misalnya. Asupan nutrisi adalah hal utama yang harus dipenuhi bagi sebagian besar masyarakat mampu. Namun bagi para PMKS, jangankan lauk bernutrisi, beras pun menjadi sesuatu hal yang sangat istimewa.

Itulah sebabnya, keberadaan KKS juga berinovasi dengan menghadirkan layanan antar. Penerima PKH juga akan dilayani dengan layanan motor bergerak. Melalui layanan tersebut, para penerima PKH bisa memilih akan menggunakan dana bantuan sosial untuk membeli tak hanya beras, melainkan bisa diganti dengan telur atau bahan pokok lain.

"Apalagi sekarang ada motor bergerak yang bisa memberikan layanan mereka tidak hanya bisa beras, tapi juga bisa beli telor misalnya. Itu akan menambah rasa percaya diri mereka," pungkasnya. (OL-6)