Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEKHAWATIRAN pada ancaman kebinekaan dan pengaruh radikalisme serta intoleransi di lembaga pendidikan, khususnya lingkungan sekolah, mesti dibarengi dengan rangkaian kegiatan yang mampu menumbuhkan penguatan karakter para pelajar.
Terkait itu, Direktur Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar kegiatan Kawah Kepemimpinan Pelajar (KKP) yang diikuti 272 peserta dari pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di 34 povinsi yang berlangsung 1 hingga 6 Mei di Bogor, Jawa Barat.
"Kegiatan KKP ini merupakan salah satu program dalam gerakan penguatan pendidikan karakter anak bangsa. Kegiatan yang diikuti pelajar terpilih dari pengurus OSIS ini diharapkan memupuk keberagaman dan kebinekaan, serta menangkal pengaruh radikalisme dan intoleransi yang mempengaruhi pelajar kita," kata Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud, Purwadi, di Jakarta, Kamis (4/5).
Menurut Purwadi, melalui metode yang dirancang sedemikian rupa, KKP menjadi sebuah wadah harapan dalam rangka mempersiapkan generasi berkarakter tangguh yang akan menjadi wajah Indonesia pada masa mendatang. KKP yang diikuti para calon pemimpin masa depan ini diharapkan juga mampu mencetak pribadi-pribadi unggul, penuh percaya diri, terampil, dan menghargai kebinekaan yang telah terjalin.
"Apalagi mereka terdiri atas perwakilan pelajar dari seluruh Tanah Air," tambah Purwadi.
Ia mengatakan selama pelatihan diharapkan para peserta belajar tentang kematangan jiwa dan kestabilan sikap sebagai pemimpin. Purwadi mengajak para peserta untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit.
"Kalau membuat cita-cita jangan yang mudah dijangkau. Begitu kelak jadi pemimpin, harus bisa melindungi warga dari beragam golongan juga melayani masyarakat dengan baik, " cetusnya.
Sementara itu, Kasubdit Peserta Didik Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud Suharlan menambahkan, para peserta KKP merupakan pengurus OSIS di sekolah dan merupakan wakil terbaik dari provinsi masing-masing. Ada 8 siswa dan 2 guru pendamping dari tiap provinsi.
"KKP sangat berguna bagi siswa dalam penguatan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di luar sekolah dan di lingkungannya. Mereka merupakan calon pemimpin bangsa masa depan dan nantinya menjadi gen perubahan di daerah masing-masing," paparnya.
Adapun materi KKP yang disampaikan yakni mengaplikasikan sikap kerja sama, menguatkan nasionalisme, jujur, peduli, berpikir positif dan kritis, serta menumbuhkan sikap hormat dan saling menghargai dalam keberagaman.
Ditanya upaya dan program menangkal radikalisme, Suharlan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan lembaga yang juga peduli terhadap pendidikan di antaranya Maarif Institut, Aliansi Indonesia Damai (Aida), dan Kementerian Pertahanan untuk program bela negara.
"Kita sudah kerja sama selama lima tahun dengan Maarif Institut dalam menangkal radikalisme melalui kegiatan Jambore Kebangsaan," ujarnya.
Adapun dengan lembaga AIDA, pihaknya juga membuat program budaya damai mengajak saling menghargai perbedaan.
Peserta KKP, Louis Karamoy, mengatakan, dirinya akan memanfaatkan KKP sebagai sarana mempererat persahabatan. "Akan ada banyak rekan dari seluruh Indonesia dan saya akan mencari sahabat baru dan memperat persatuan dalam keberagaman," tukasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved