Jokowi Minta Peserta Musabaqah Syiarkan Ajaran Alquran

Nur Aivanni
04/5/2017 14:29
Jokowi Minta Peserta Musabaqah Syiarkan Ajaran Alquran
(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo meminta kepada peserta musabaqah untuk terus mengamalkan ajaran Alquran di luar agenda Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 di Indonesia Tahun 2017.

"Yang paling penting bagi semua adalah teruslah mensyiarkan, teruslah mengamalkan ajaran Alquran di luar kompetisi ini," kata Jokowi dalam acara silaturahim dengan Peserta Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Alu Su’ud Tingkat ASEAN dan Pasifik ke-8 di Indonesia Tahun 2017, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/5).

Pelaksanaan musabaqah, kata Jokowi, merupakan sebuah wahana dalam rangka memacu pengembangan tilawah, hafalan serta pendalaman isi Alquran dan Hadits. Ia pun mengucapkan selamat kepada para pemenang dan memberikan semangat bagi yang belum berhasil dalam musabaqah tersebut.

"Harapan kita semua dari kegiatan musabaqah Alquran ini semakin terasa jejaknya, semakin terasa manfaatnya bagi umat manusia, khususnya dalam kehidupan kebangsaan di Indonesia," kata Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan musabaqah tersebut diikuti oleh 96 orang yang terdiri dari 83 peserta hafalan Alquran, 13 peserta hafalan hadits serta 16 orang official yang datang dari 17 negara. Musabaqah tersebut digelar di Masjid Istiqlal Jakarta selama dua hari pada 2-3 Mei 2017.

Musabaqah tersebut merupakan agenda tahunan kerja sama antara Atase Agama Kerajaan Saudi Arabia dan Kementerian Agama Republik Indonesia. "Kegiatan keagamaan ini memberi makna yang besar bagi Indonesia dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik sebagai jantung perdamaian dunia," ucapnya.

Lukman memaparkan ada tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan musabaqah tersebut. Pertama, memberikan motivasi kepada masyarakat di kawasan Asia Pasifik untuk lebih semangat dan mencintai menghafal Alquran dan hadits.

Kedua, meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Alquran dan hadits dalam praktek kehidupan sehari-hari. Ketiga, memelihara dan melindungi kemurnian akidah masyarakat Islam dari paham keagamaan yang menyimpang dan ekstrim.

"Sekaligus sebagai sarana mempererat persatuan dan kesatuan umat dan bangsa serta mengokohkan jalinan persahabatan antar negara terutama di kawasan Asia Pasifik," pungkasnya.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya