Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEMENTERIAN Lingkungan dan Kehutanan (KLHK) memandang sampah plastik sebagai persoalan besar yang perlu ditangani secara serius dari sisi implementasi kebijakan dan strategi nasional.
"Karena itu, penanganannya harus dikerjakan menyeluruh dari hulu ke hilir," ungkap Harimurti, mewakili Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan K LHK pada Seminar 'Pengenalan, Pemanfaatan, dan Pengelolaan Plastik: Aman untuk Makanan, Minuman, dan Lingkungan' yang digelar Lions Clubs International District 307-A1, di Jakarta, Jumat (28/4).
Ia menyarankan produsen untuk mempersiapkan rantai pengelolaan sampah yang bisa memanfaatkan kembali sampah. Artinya, paradigma pengelolaan sampah konvensional harus diubah dari kumpul-angkut-buang kini menjadi pengurangan pada sumber dan daur ulang sumberdaya.
"Maka itu, perlu diperkenalkan pengelolaan sampah dengan konsep 3 R, yaitu reduce (mengurangi volume), reuse (menggunakan kembali), serta recycle (mendaur ulang). Konsep 3 R ini jika dilakukan akan diperoleh hasil optimal," tutur Harimurti. Senada dengan itu, Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey memaparkan pihak ritel sekarang ini tengah menyediakan plastik degradable sebagai agenda tanggung jawab sosial.
"Tujuannya mempromosikan kantong plastik ramah lingkungan. Dengan begitu, kami turut ambil bagian dalam menjaga lingkungan," ucapnya. Hal sama dikatakan Sarman Simanjorang selaku Ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia. Menurut Sarman, sampah selain bisa dikelola dengan baik agar tidak jadi persoalan besar, juga bisa jadi peluang bisnis, khususnya sampah plastik.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara Seminar, Khoe Ribka, mengatakan, tema plastik dipilih pada seminar lantaran secara umum plastik diproduksi secara massal dan jika tidak dikelola secara baik bisa memberi masalah pada lingkungan. "Lions Clubs International sebagai organisasi nirlaba yang terbentuk pada 1917 di Illinois, AS, ingin mengabdi tidak cuma melayani masyarakat tetapi juga mengabdi mencari solusi atas masalah lingkungan yang ada," ungkapnya.
Gubernur Perkumpulan Lions Indonesia Distrik Lions Club 307 A-1, Wang Tjie Hoa, juga menambahkan, kepedulian terhadap lingkungan merupakan salah satu perhatian serius bagi Lions Club yang termuat dalam Centennial Service Challenge, yaitu Youth, Vision, Hunger, Environment, Diabetes, dan Cancer.
"Dengan kegiatan ini diharapkan khususnya bagi member Lions Club dapat berperan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah plastik khususnya di lingkungan keluarga,” ujarnya. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved