ILO Puji Indonesia Tangani Masalah Tenaga Kerja

Tim/Ant/X-8
02/5/2017 06:23
ILO Puji Indonesia Tangani Masalah Tenaga Kerja
(Pekerja alih daya (outsourcing) membersihkan kaca di terminal Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/5), meskipun merupakan hari libur nasional memperingati Hari Buruh Internasional. -- ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

KOMITMEN pemerintah Indonesia dalam menangani masalah tenaga kerja dengan menciptakan pekerjaan-pekerjaan yang layak mendapat apresiasi dari Organisasi Buruh Internasional (ILO).

Pujian itu disampaikan Direktur Jenderal ILO Guy Ryder saat bertemu Wakil Tetap RI di Jenewa, Swiss, Hasan Kleib. “Indonesia merupakan negara yang memiliki peran penting dalam terwujudnya tujuan pembangunan berkelanjutan di kawasan, khususnya untuk penciptaan kerja layak,” katanya seperti disampaikan Perwakilan Tetap RI di Jenewa dalam keterangan tertulis, kemarin.

Apresiasi Ryder tersebut beriringan dengan peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day yang juga dirayakan para buruh di Indonesia. Salah satu wujud keberhasilan kerja sama Indonesia-ILO ialah pelaksanaan pertemuan ke-16 regional ILO untuk kawasan Asia-Pasifik di Bali pada 6-9 Desember 2016. Pertemuan itu menghasilkan Deklarasi Bali yang kini menjadi rujukan bagi pelaksanaan program dan kegiatan ILO mewujudkan kerja layak di negara-negara Asia-Pasifik.

Para pekerja di Indonesia merayakan Hari Buruh Sedunia, kemarin, dengan beragam cara. Demonstrasi yang digelar di banyak daerah berlangsung kondusif meski sempat terjadi sejumlah insiden. Di Jakarta, misalnya, massa membakar karangan bunga tanda cinta warga terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wagub Djarot Saiful Hidayat di depan Balai Kota DKI.

Sekjen Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia DKI Jakarta, Idrus, mengatakan aksi itu dilakukan spontan. Ia sudah meminta maaf kepada Kepala Satpol PP Jupan Royter. Sebagai wujud keprihatinan atas pembakaran tersebut, relawan Ahok-Djarot menyalakan lilin di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, tadi malam.

Dalam perayaan May Day di Gelora Bung Karno, Senayan, Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengingatkan buruh bahwa perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tak boleh berhenti pada sekadar pera-yaan. Menurutnya, gerakan buruh sudah menghasilkan beberapa pencapaian terutama bagi buruh formal.

“Misalnya di bidang industri, manufaktur, sudah jauh lebih baik daripada buruh di bidang pertanian yang belum mendapat jaminan sosial. Jadi, solidaritas buruh harus ke sana agar seluruh pekerja kita jadi lebih baik,” ujar Hanif. (Tim/Ant/X-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya