Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
HADIRNYA paviliun Indonesia dalam ajang bergengsi pameran seni rupa internasional La Biennale di Venezia atau lebih dikenal dengan sebutan Venice Art Biennale 2017 diharapkan menampilkan wajah Indonesia di dunia internasional.
“Sesuai arahan bapak Presiden Jokowi yang meminta dalam even besar dunia menampilkan wajah Indonesia yang modern dalam landscap global sebagai bagian komunitas dunia,” kata Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Pesik pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/4).
Dalam even internasional ini, untuk pertama kalinya, Bekraf mendukung Paviliun Indonesia yang mengusung seniman Tintin Wulia di pameran seni rupa tertua di dunia tersebut.
Lebih lanjut dikatakan, pihaknya berupaya konsep yang disajikan tidak hanya dinikmati mereka yang mampu berkunjung ke Venice namun juga dapat dinikmati secara luas oleh publik.
“Ya,ini pertama kali kali di tahun 2016 kami mendapat mandat dari Kementerian Pariwisata untuk memfasilitasi keikutsertaan Indonesia di biennale-biennale internasional,” ujarnya.
Partisipasi Indonesia di Venice Art Biennale 2017, lanjut dia, sesuai dengan arahan Jokowi agar Indonesia di platform besar bisa menampilkan wajah Indonesia modern.
"Tidak hanya yang tradisional saja. Itu yang disampaikan oleh Pak Jokowi kepada BEKRAF," cetusnya.
Direktur Artisitik Paviliun Indonesia untuk Venice Art Biennale, Enin Supriyanto menjelaskan Paviliun Indonesia untuk pertama kali hadir pada 1954 yang menampilkan secara resmi dari Indonesia perupa legendaris Affandi yang memajang 17 lukisan dan satu patung.
Nama Affandi mengharumkan Indonesia dan sejarahnya tercatat di lembaga arsip resmi Venice Art Biennale. Pada 2003, Heri Dono diundang namun tidak mewakili negara secara resmi.
Selanjutnya,ungkap Enin, di 2005, 2007, 2013, dan 2015 Paviliun Indonesia turut memajang karya anak bangsa.
"Namun kehadirannya belum dikonfirmasi dalam lembaga resmi Venice Art Biennale, yang baru ada di arsip hanya nama Affandi,” ungkap Enin.
Dia mengaku perihatin dengan rentang cukup panjang dari 1954- hingga sekarang baru tampil satu kali secara resmi atas nama negara.
Selanjutnya pada tahun ini penggarapan Paviliun Indonesia melibatkan banyak pihak. Di antarany komisioner Ricky Joseph Pesik yang juga Wakil Kepala Bekraf, Deputi Komisioner yang terdiri dari Melani W Setiawan, Amalia Wirjono, Diaz Parzada, Enin Supriyanto selaku direktur artistik, dan kurator Agung Hujatnikajennong.
Dijadwalkan Venice Art Biennale digelar 13 Mei - 26 November mendatang di Arsenale, Venesia, Italia. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved