Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
ERA globalisasi menuntut setiap lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki kemampuan secara kognitif tapi juga afektif. Pasalnya, tak dinafikan bahwa aspek perilaku akan sangat menentukan kualitas seseorang, baik ketika berada di lingkungan masyarakat ataupun dunia kerja.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Intan Ahmad mengatakan, seyogianya setiap perguruan tinggi dapat memberikan bekal afektif yang sejalan dengan upaya peningkatan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa.
"Kalau kita lihat, esensi pendidikan itu sederhana saja. Bagaimana menghasilkan lulusan yang bisa membedakan benar dan salah karena pengetahuan yang mereka miliki," ujarnya saat memberikan sambutan di wisuda Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami di Jakarta, Kamis (27/4).
Intan menilai, perguruan tinggi saat ini masih seringkali terfokus pada prestasi akademik tetapi abai menanamkan sikap dan perilaku yang bukan sekadar baik melainkan sesuai atau mampu menjawab tantangan.
Karena itu, tegas dia, mahasiswa juga harus berperan aktif dan menyadari perannya sebagai generasi penerus yang akan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia di masa depan.
"Kesadaran semacam itu mestinya sudah mereka dapatkan sejak dari kampus. Jadi mari kita bangun bersama atmosfer pendidikan yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan sikap yang bermartabat," tandasnya.
Senada, Direktur Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami Panji Hendrarso memastikan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas lebih dari sekadar mentransfer ilmu pengetahuan. Lebih dari itu mahasiswa mesti diberikan pemahaman terkait aspek afektif yang dapat menunjang kinerja di dunia kerja.
"Fokus kami saat ini salah satunya juga mencetak wirausaha untuk memenuhi kebutuhan 2% pengusaha di Tanah Air. Tapi untuk bisa berkontribusi tidak cukup hanya dibekali ilmu pengetahuan tapi juga yang paling penting ialah kejujuran," ungkapnya.
Pada periode semester ganjil tahun akademik 2016-2017, Stiami telah meluluskan 750 sarjana dan 242 lulusan program pascasarjana. Para lulusan tersebut diyakini mampu memiliki bekal kognitif maupun afektif untuk dapat berkontribusi bagi bangsa. (X-12)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved