Ulama Perempuan Malaysia Zaenah Anwar: Dalam Islam tidak Ada Diskriminasi

RO-Micom
25/4/2017 13:00
Ulama Perempuan Malaysia Zaenah Anwar: Dalam Islam tidak Ada Diskriminasi
(Dok. MI)

ULAMA Perempuan yang juga feminis Malaysia Zaenah Anwar menyatakan peran ulama perempuan di tengah hubungan antara komunitas Muslim dan negara ingin membangun pengalaman yang baik bagaimana menginterpretasi ayat-ayat Al-Quran dan menyelaraskannya dengan semangat kesetaraan.

"Kami ingin membangun kepercayaan perempuan bahwa dalam Islam tidak ada diskriminasi, justru menjunjung tinggi peran perempuan. Karena itu kami juga mendorong penerapan CEDAW di beberapa negara yang masih memegang hukum syariah," ujarnya dalam Seminar Internasional Ulama Perempuan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, Selasa (25/4).

Zaenah Anwar memaparkan materinya yang bertajuk Musawah: Reclaiming Space for Women Ulama Through Movement Building.

Ia menyatakan hal yang dilakukan di setiap kampanye CEDAW seperti di Nigeria dan Thaliand.

"Di sana kami akan melakukan penelitian tematik ingin melihat bagaimana CEDAW bisa dipraktikkan di sana," tambanya.

Ia menambahkan, tantangan kesetaraan perempuan memang besar. Sebetulnya Indonesia sudah cukup baik dalam soal kesetaraan, hanya saja Indonesia kurang menjual hal tersebut ke publik.

Seminar Internasional Ulama Perempuan digelar di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Jawa Barat, Selasa (25/4). Acara ini merupakan rangkaian dari Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) 25 - 27 April 2017 di Pesantren Kebon Jambu, Babakan, Cirebon, Jawa Barat.

Adapun narasumber seminar ini selain dari ulama perempuan Indonesia, juga terlibat ulama perempuan dari Pakistan Mossarat Qadeem (Pakistan), Zainah Anwar (Malaysia), Hatoon Al-Fasi (Saudi Arabia), Sureya Roble-Hersi (Kenya), Fatima Akilu (Nigeria), dan Roya Rahmani (the Ambassador of Afghanistan in Indonesia). (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya