Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
PERBEDAAN suku, agama, ras, dan antargolongan yang dimiliki bangsa Indonesia tidak harus diseragamkan atau bahkan dilenyapkan. Semua perbedaan tersebut harus menjadi pengikat persatuan di Indonesia, bukan penghalang untuk bersatu dan bukan pula penghalang untuk hidup dalam keharmonisan.
Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan dalam acara Dharma Santi Nasional Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1939.
"Semua perbedaan itu tidak harus diseragamkan, tidak juga harus ditiadakan dan bahkan dilenyapkan. Semua perbedaan dan keragaman itu justru harus diikat dengan tali persaudaraan, kebersamaan, persatuan di negara kita Indonesia," tegas Presiden Jokowi dalam acara yang digelar di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.
Jokowi mengatakan Indonesia memiliki 714 suku. Namun, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah suku di Indonesia jauh lebih besar lagi, yakni 1.340 suku.
Kemajemukan dan keberagaman tersebut, sambung Jokowi, bukanlah penghalang bagi bangsa Indonesia untuk tetap bersatu dan hidup dalam keharmonisan.
"Perbedaan latar belakang suku, agama, dan budaya bukanlah penghalang bagi kita untuk bersatu dan bukan pula penghalang bagi kita untuk hidup dalam keharmonisan dalam kehidupan yang saling menghormati, membantu, dan membangun solidaritas sosial yang kukuh," terangnya.
Dalam mengelola keragaman dan kemajemukan tersebut, Jokowi bersyukur bahwa Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar negara, falsafah hidup bangsa, dan pemersatu bangsa.
Selain itu, Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pilar kebangsaan yang kukuh untuk menjaga dan merawat Indonesia yang majemuk.
"Saya yakin dengan berpegang pada Pancasila, dengan menjunjung semangat Bhinneka Tunggal Ika, kita akan tetap bersatu. Dengan bersatu, kita akan maju bersama, sejahtera bersama untuk menyongsong masa depan bangsa yang lebih gemilang," tandasnya.
Ketua pelaksana perayaan Dharma Santi, Inspektur Jenderal Ketut Untung Yoga, mengatakan tema yang menyerukan persatuan dalam keberagaman sengaja dipilih lantaran Indonesia saat ini tengah mengalami kemunduran toleransi dan kesadaran persatuan dalam keberagaman.
Ketut mengatakan Hindu mengajarkan pengikutnya untuk mengadopsi nilai-nilai universal yang menyerukan untuk menghormati semua umat manusia sebagai saudara. Nur/Ant/I-1
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved