Katulampa Siaga 2, Waspadai Banjir Susulan di Bantaran Ciliwung

RO-Micom
19/4/2017 18:30
Katulampa Siaga 2, Waspadai Banjir Susulan di Bantaran Ciliwung
(MI/DEDE SUSIANTI)

HUJAN deras disertai dengan petir dan angin kencang melanda beberapa wilayah di Jawa Barat. Hujan deras juga terjadi di hulu Sungai Ciliwung di wilayah Kabupaten Bogor.

Kondisi ini menyebabkan debit Sungai Ciliwung hulu meningkat sehingga mencapai 276 meter kubik per detik dengan ketinggian 150 centimeter di Bendung Katulampa pada Rabu (19/4) pukul 16.40 Wib.

"Dengan tinggi muka air tersebut maka Katulampa masuk Siaga 2, ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4).

Menurut Sutopo, diperkirakan 9 jam kemudian beberapa wilayah di bantaran Sungai Ciliwung di wilayah Jakarta diperkirakan akan terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung.

"Masyarakat di bantaran sungai di Srengseng Sawah, Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Pejaten Timur, Kebon Baru, Bukit Duri, Cililitan, Cawang, Bidara Cina, dan Kampung Melayu dihimbau mewaspadai banjir kiriman pada sekitar Kamis (19/4) dini hari," ujarnya.

Pusdalops BPBD DKI Jakarta telah menyampaikan peringatan dini ini kepada masyarakat. Diperkirakan banjir tidak akan besar karena kondisi sungai Ciliwung di bagian tengah dan hilir dalam kondisi normal. Kondisi tinggi muka air dan level sungai pada 19/4/2017 pukul 16.40 Wib sebagai berikut:

Katulampa 150 cm (siaga 2);
Depok 130 cm(siaga 4);
Manggarai 625 cm (siaga 4);
Karet 370 cm (siaga 4);
Krukut Hulu 140 cm (siaga 4);
Pesanggrahan 100 cm (siaga 4);
Angke Hulu 50 cm (siaga 4);
Waduk Pluit -180 cm (siaga 4);
Pasar Ikan 156 cm (siaga 4);
Cipinang Hulu 90 cm (siaga 4);
Sunter Hulu 75 cm (Siaga 4);
Pulogadung 350 cm (siaga 4);

Lebih jauh Sutopo mengatakan, masalah banjir akan menjadi tugas Gubernur DKI yang baru mendatang. Tidak mudah mengatasi masalah banjir Jakarta karena sangat kompleks dan tidak dapat diatasi secara instan. Perlu komitmen politik tinggi dan keberlanjutan terus menerus, termasuk di dalamnya upaya-upaya yang tidak populis harus dilakukan. Bantaran sungai di Jakarta seperti Ciliwung, Sunter, Cipinang, Angke, Pesanggrahan dan lainnya berkembang permukiman sehingga sangat rentan banjir.

"Sungai-sungai yang ada perlu dinormalisasi melalui pengerukan, pelebaran, pembangunan talud, dan lainnya. Selain itu pembangunan manusia yang mampu menghadapi dan mengatasi banjir perlu ditingkatkan. Jika tidak banjir akan menyandera masyarakat di Jakarta," ulasnya. (OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya