Langkah Komprehensif Hambat Penuaan

(Nik/H-1)
19/4/2017 05:03
Langkah Komprehensif Hambat Penuaan
(thinkstock)

PENUAAN merupakan proses alami yang terjadi pada setiap orang. Namun, dengan terapi antiaging medicine, penuaan dapat dihambat, bahkan dipulihkan. "Antiaging medicine merupakan ilmu kedokteran yang memperlakukan proses penuaan seperti penyakit yang dapat dicegah, dihambat, bahkan dikembalikan ke kondisi sebelumnya," ujar dokter pakar antiaging medicine dr Haekal Yassier Anshari MBiomed (AAM) pada diskusi media di Jakarta beberapa waktu lalu. Dokter dari DH Clinic Jakarta itu menjelaskan penuaan selama ini lebih sering dikaitkan dengan perubahan penampilan fisik semata, seperti timbulnya kerutan di wajah. Padahal, dampak penuaan tidak sebatas itu. Penuaan menyebabkan perubahan pada fisik dan psikis.

"Dampak penuaan pada fisik misalnya kulit keriput, massa otot berkurang, massa lemak bertambah, nyeri otot, gairah seksual berkurang, dan mudah lelah. Pada psike timbul gangguan mood, sulit konsentrasi, sulit tidur, mudah tersinggung, dan gairah hidup menurun," terang dokter yang telah mendalami ilmu biomedik kekhususan antiaging medicine di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali itu. Semua gejala tersebut, lanjut Haekal, menyebabkan kualitas hidup seseorang menurun. Karena itulah, diperlukan terapi antiaging agar kualitas hidup seseorang tetap baik meski usia terus bertambah.

Menurut Haekal, penyebab penuaan ada yang berasal dari faktor internal tubuh serta faktor eksternal. Dari internal antara lain radikal bebas, hormon yang berkurang, proses glikosilasi, kematian sel, dan sistem kekebalan yang menurun. Faktor eksternalnya antara lain pola hidup tidak sehat, diet tidak sehat, polusi, dan stres. "Mengingat penyebabnya yang kompleks, terapi antiaging harus dilakukan secara komprehensif untuk menangani penyebab-penyebab tersebut. Apabila penyebab-penyebab tersebut dapat dihindari dan diatasi, proses penuaan dapat dihambat dan dipulihkan," imbuh Haekal.

Karena itu, terapi antiaging meliputi banyak hal. Beberapa di antaranya ialah pengaturan pola hidup yang dapat menghambat penuaan termasuk pola makan, pola olahraga, pola tidur, dan manajemen stres, serta terapi sulih hormon. "Terapi dengan penerapan gaya hidup sehat mungkin terkesan sudah biasa, tapi perlu diketahui banyak yang keliru dalam menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, minum susu itu sehat, tapi tidak semua orang cocok dengan susu. Jadi, penerapan gaya hidup sehat yang dimaksudkan di sini bersifat customized, harus disesuaikan dengan kondisi tubuhnya," jelasnya. Mengenai terapi hormon, sambung Haekal, hal itu harus dilakukan dengan pemeriksaan awal untuk memastikan terapi itu memang dibutuhkan. Prosesnya pun harus terus dalam pengawasan dokter.

"Hormon merupakan substansi yang sangat penting. Perannya memacu berbagai organ tubuh untuk bekerja optimal. Ketika kadar hormon menurun karena penuaan, muncul gejala-gejala penuaan. Tapi ketika kadarnya berlebih juga mengundang bahaya. Jadi, jenis hormon yang diberikan dan dosisnya harus tepat," katanya.

Injeksi filler
Lebih lanjut Haekal menjelaskan, selain terapi-terapi yang bekerja memperbaiki penuaan dari dalam tubuh, konsep antiaging medicine juga mencakup terapi estetik.
"Estetik merupakan bagian integral dari antiaging medicine yang merupakan salah satu upaya untuk menghambat proses penuaan dari luar. Salah satunya ialah injeksi filler," terangnya. Injeksi atau penyuntikan filler sejak lama dipakai untuk mengatasi kerutan dan memperbaiki kontur wajah. Bahan yang dipakai ialah hyaluronic acid, sebuah zat yang secara alami juga diproduksi tubuh, tetapi menurun seiring dengan bertambahnya usia.

"Injeksi filler memang sudah sejak lama diterapkan untuk mengatasi kerutan. Yang terbaru ialah teknik injeksinya. Saat ini ada teknik yang disebut medical codes atau disingkat MD codes yang terbukti lebih efektif dan hasilnya lebih natural," jelas Haekal. Ia mengungkapkan, berbeda dengan teknik lama yang menyuntikkan filler langsung pada area kerutan, teknik MD codes dilakukan pada titik-titik tertentu di wajah yang menjadi sumber penyebab munculnya kerutan. "Misalnya, untuk mengatasi smilling line (garis senyum), filler justru disuntikkan pada sejumlah titik di area pipi sebab munculnya smilling line karena pipi yang mulai kendur. Jadi, ketika pipi dikencangkan dengan filler, otomatis garis tersebut akan berkurang," pungkasnya. (Nik/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya