Menteri Agama Sebut Masjid Adalah Tempat Kedamaian

Arga Sumantri
15/4/2017 14:49
Menteri Agama Sebut Masjid Adalah Tempat Kedamaian
(ANTARA)

MENTERI Agama Lukman Hakim Syaefuddin menyesalkan insiden pengusiran terhadap calon Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful di Masjid Al Atiq, Tebet, Jakarta Selatan. Lukman mengingatkan sejatinya masjid jadi tempat kedamaian.

"Sekali lagi saya ingin mengajak kita semua khususnya umat bergama untuk menjadikan rumah ibadah, apalagi masjid sebagai tempat kedamaian," kata Lukman usai peresmian Masjid Raya Hasyim Asy'ari, Daan Mogot, Jakarta Barat, Sabtu (15/4).

Lukman menegaskan, Islam merupakan agama damai. Islam tidak pernah mengajarkan hal-hal yang berbau kekerasan. Apalagi, mengusir sesama umat muslim saat menjalankan salat di masjid.

"Mari kita jaga bersama rumah ibadah kita, khususnya masjid-masjid kita untuk betul-betul bisa mengayomi kita," kata Lukman.

Pengusiran terhadap Djarot terjadi di Masjid Al Atiq, Tebet, Jakarta Selatan. Djarot menjalankan ibadah salat Jumat di masjid itu pada 14 April. Mulanya tak ada masalah. Saat baru tiba, jemaah menyambut hangat kedatangan Djarot. Beberapa malah mengajak bersalaman dan foto bersama.

Mengetahui kehadiran Djarot, takmir masjid mengeluarkan seruan. Setelah membaca laporan keuangan, takmir mengeluarkan pernyataan soal memilih pemimpin.

"Mereka yang memilih pemimpin seorang Nasrani atau Yahudi itu orang munafik. Bila kita memilih orang nonmuslim, sementara ada orang muslim sebagai pilihan, itu lah kita dicap jadi seorang munafik," seru takmir lewat pengeras suara.

Djarot duduk, lalu mendengarkan khotbah. Ia tampak tenang mendengarkan, meski khotbah berisi ajakan memilih pasangan calon yang muslim.

"Kalau pemimpin muslim, insya Allah kita akan mendapat rida-nya."

Sampai salat Jumat selesai, suasana masih kondusif. Djarot lalu keluar meninggalkan masjid. Saat itu, kondisi masjid terdengar begitu ramai teriakan. Sejumlah jemaah meminta Djarot segera meninggalkan masjid sembari mengumandangkan takbir.

"Allahu akbar, Allahu akbar," seru para jemaah.

Insiden pengusiran terjadi di masa kampanye Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Warga DKI Jakarta akan memilih pemimpin mereka hingga lima tahun ke depan pada 19 April ini. (MTVN/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya