Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
KEMENTERIAN Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) mendorong daerah untuk memanfaatkan hasil riset dan teknologi guna meningkatkan ekonomi masyarakat sekaligus untuk kemandirian ekonomi daerah masing-masing.
"Inovasi akan memberikan nilai tambah terhadap produk yang dihasilkan masyarakat. Muaranya adalah kemandirian ekonomi," kata Menristek Dikti M Nasir dalam kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), akhir pekan lalu.
Menurutnya, selama ini Kemenristek Dikti selalu mendorong para peneliti untuk melakukan riset dan inovasi di bidang yang erat kaitannya dengan perekonomian masyarakat.
"Kemenristek Dikti telah mampu menghasilkan teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan msyarakat, termasuk masyarakat Manggarai Barat, antara lain teknologi peternakan, pertanian, dan teknologi arus laut," ujarnya.
Menurutnya, Labuan Bajo yang terus dikembangkan menjadi destinasi wisata dunia, bahkan mungkin djadikan sebagai kawasan otorita dengan adanya komodo, harus bersiap menyambut wisatawan. Itu, antara lain, dilakukan dengan menyiapkan SDM, infrastruktur, akomodasi, dan konsumsi untuk mereka. "Jangan sampai masyarakat Manggarai Barat hanya menjadi penonton di rumahnya sendiri," kata dia.
Ia mengatakan konsumsi untuk wisatawan harus bisa disuplai sendiri, yakni dengan meningkatkan produktivitas peternakan ayam, kambing, dan sapi, serta budi daya sayur-mayur.
Sapi bali yang kini dikembangkan masyarakat Manggarai Barat berbobot maksimum hanya 300 kilogram (kg). Namun, sapi sejenis yang genetiknya diperbaiki melalui teknologi, ujarnya, bisa mencapai bobot 550 kg.
Bahkan, sapi sumba juga telah dikembangkan dari bobot maksimal 300 kg menjadi antara 800 kg dan 1 ton. "Di tempat riset, bobotnya bisa hingga 1 ton. Jadi, sapi kita tidak kalah dari Australia," kata Nasir.
Pengembangan ternak yang hanya mengandalkan perkawinan alami, jelasnya, membuat kualitas ternak menurun bahkan ukurannya menjadi kerdil. Oleh karena itu, dilalukan teknologi inseminasi buatan untuk memperbaiki genetiknya.
Di bidang pertanian, Kabupaten Manggarai Barat juga akan menjadi daerah pertama di Pulau Flores untuk pengembangan padi sidenuk. Hasil riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) itu mampu menghasilkan 8 hingga 12 ton per hektare padi di sawah irigasi. Sementara itu, produksi padi jenis gogo di lahan kering sekitar 6 sampai 7 ton per hektare.
SDM pariwisata
Terkait dengan kebutuhan SDM pariwisata, terutama di Labuan Bajo, Nasir menyatakan akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mendirikan perguruan tinggi bidang pariwisata. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dapat menyiapkan lahan untuk kampusnya.
"Untuk mengembangkan pariwisata di Manggarai Barat perlu tenaga ahli. Oleh karena itu, perlu didirikan perguruan tinggi," jelasnya.
Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch Dulo menyambut baik dukungan Kemenristek Dikti dalam upaya membangun kesejahteraan dan perekonomian daerah itu.(H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved