Depresi Perlu Perhatian Serius

09/4/2017 12:41
Depresi Perlu Perhatian Serius
(THINK STOCK)

"BAGAIMANA kabar, sehat?" Begitu sapaan yang kerap dilontarkan. Sering kali ucapan tanya itu hanya ditujukan untuk mengetahui kesehatan fisik lawan bicara. Jarang ada yang memaksudkan itu sebagai kesehatan psikis sekaligus fisik. Seolah, kewarasan jiwa menjadi tidak begitu penting.

Sebanyak 2/3 dari orang yang mengalami depresi memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menderita penyakit fisik kronis. Artinya, ada hubungan erat antara depresi dan penyakit kronis seperti penyakit jantung, asma, dan artritis.

Itulah sebabnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema kesehatan terkait dengan depresi pada Hari Kesehatan Sedunia yang jatuh pada 7 April 2017 dalam tajuk Depresi: Yuk Curhat (Depression; Let's Talk). "WHO mencoba mengingatkan bahwa penyakit psikis itu tidak kalah bahayanya dengan penyakit fisik," terang Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Keswa dan Napza Kemenkes Fidiansjah.

Sebanyak 6% atau lebih dari 10 juta jiwa penduduk Indonesia menderita gejala depresi dan anxietas pada usia 15 tahun atau lebih. Sementara itu, lebih dari 400 ribu jiwa menderita gangguan jiwa berat (psikosis), bahkan 14,3% pernah dipasung. "Seperti puncak gunung es, masih banyak yang belum," lanjutnya.

Depresi bisa diakibatkan tekanan hidup, seperti perkawinan, orangtua, pekerjaan, lingkungan, dan keuangan. Faktor tekanan yang terakhir itu menjadi penyebab depresi utama di Indonesia.
Penderita depresi perlu bercerita untuk mengungkapkan apa yang dirasakan dan ada yang mendengarkan. Namun, pendengar tidak boleh menasihati seseorang yang sedang depresi karena akan membuat kondisinya semakin buruk.

Itulah yang juga menjadi alasan mengapa curhat menjadi begitu penting. Banyak penderita depresi yang berhasil mentas dari penyakit tersebut. Hal itu menjadi bukti bahwa depresi bisa diatasi. Zuq/M-2



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya