Dua Sisi Cinta

(Zuq/M-4)
26/3/2017 03:27
Dua Sisi Cinta
(DOK. ANANDA SUKARLAN)

KHAZANAH musik klasik Indonesia mendapati energi baru. Pianis terkemuka Indonesia Ananda Sukarlan meluncurkan album terbarunya, Love and Variations. Kepingan CD ini menjadi spesial dan unik karena menggunakan piano Bluthner, yang merupakan piano kebanggaan para komposer dunia dalam menciptakan karya. Ananda tidak sendiri, Mariska Setiawan menyumbangan suara sopranonya dan tenor Widhawan Aryo Pradhita pemenang Kompetisi Tembang Puitik Ananda Sukarlan.

CD berisikan 19 karya Ananda itu diproduseri The Grand Signature Piano. Beberapa di antaranya dua tembang dari Rangkaian Rahasia untuk Mariska yakni Prabahita, dan Iras. Empat lagu Spanyol berjudul Fragmento de Oda a Salvador Dali, Las Seis Cuerdas, En el Silencio de la Noche, dan Galatea. Keempat tembang itu dipersembahkan untuk mengenang Federico Garcia Lorca (1898-1936) & Miguel Cervantes (1547- 1616). Dua lagu berdasarkan puisi karya Hasan Aspahani, yakni Sejarah Sajadah dan Chrysanthemum.

“Itu diminta Kedutaan Spanyol pada 2016. Karena tahun itu memperingati 400 tahun meninggalnya Miguel Cervantes dan 80 tahun meninggalnya Federico Garcia Lorca. Jadi saya memilih puisi-puisi itu dan terinspirasi oleh teknik vokal klasiknya Mariska Setiawan. Dua elemen ini, puisi dan vokal Mariska yang menciptakan empat lagu spanyol saya ini sih,” terangnya. Masih ada An Ode to the Nation yang dibuat berdasarkan permintaan BJ Habibie. Bagi Ananda Sukarlan, CD terbarunya ini merupakan persembahan untuk dua hal yang menjadi inspirasinya dalam berkarya, yakni piano dan suara manusia.

Dua instrumen itulah yang kemudian dihadirkan dalam rangkaian tembang dalam album ini. “Alat musik bernama piano adalah instrumen yang paling penting dalam hidup saya meskipun saya sering mengakui bahwa instrumen yang paling menginspirasi saya adalah suara manusia. Itulah sebabnya dalam CD ini dua instrumen ini yang dihadirkan,” terang Ananda. Karya-karya dalam album ini tercipta dalam 12 bulan terakhir, kecuali lagu pendek yang berdasarkan puisi Hasan Aspahani dan Emily Dickinson yang ditulis pada 2010 dan 2012.

Tajuk album itu rupanya menjadi penanda isi tembang di dalamnya. Semua karya juga ada hubungannya dengan cinta, mulai sisi paling mulia dan menyenangkan sampai sisi yang paling gelap dan menyedihkan. “Karena semua tentang cinta dan segala aspeknya, dari yang paling indah sampai paling menyakitkan. Jadi temanya sama semua, cinta, tapi variasinya bisa sangat beragam,” terang Andanda. Masih ada karya menarik dalam album ini, yakni Desember 2016. Piano solo ini mengawinkan dua elemen yakni azan dan lagu Natal.

Tajuk Desember dipakai karena saat itu banyak konfl ik di Indonesia. Ananda ingin memperlihatkan bahwa dua jenis musik yang berbeda itu juga bisa jatuh cinta. Ketika cinta terjadi, akan menghasilkan suatu hal yang sangat indah. Apakah itu juga menjadi sebuah pesan bagi kebinekaan Indonesia? “Mungkin pesan (kebinekaan Indonesia) sih, tapi itu murni dari suara yang di dalam kepala saya yang mengolah dua elemen musik itu menjadi satu,” terang Ananda.

“Karena saya mendengar harmoni-harmoni baru, akor-akor baru dari penggabungan itu dan karena bunyinya untuk saya cukup unik, ya, saya tulis saja,” tegasnya. Apa yang menjadikan album ini berbeda? Yang paling membedakan ialah piano yang dipakai yakni Bluthner dengan teknologi empat senar. Menurut Ananda, suara yang dihasilkan piano ini menjadi lebih kaya dan bervasriasi sekaligus bisa berharmoni apik dengan suara vokal.

“Karena ini bisa memberi kesan bahwa piano ini tidak dipukul dengan hammers,” terangnya. Pada beberapa section, piano ini bisa menghasilkan bunyi yang tidak bisa dihasilkan piano lain. “Seperti di lagu Seis Cuerdas (six strings) piano ini bisa mengimitasi suara gitar dan bercampur sempurna dengan suara Mariska,” tegasnya. Album Ananda Sukarlan ini bisa menjadi pelepas dahaga bagi para pencinta musik klasik Indonesia. Apalagi karya yang disajikan mempunyai konsep yang dalam. Itu semakin menambah kenikmatan menikmati karya ini. (Zuq/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya