Air Supplay, Terima Kasih Jakarta

Putri Rosmalia Octaviyani
05/3/2017 07:27
Air Supplay, Terima Kasih Jakarta
(Dua personil Air Supply Graham Russell (kiri) dan Russell Hitchcock (kanan) beraksi saat konser "40th Anniversary" di Jakarta, Jumat (3/3). -- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

SEKITAR 17 lagu dibawakan Air Supply sekitar 2 jam dalam konser bertajuk 40 th Anniversary-Celebration of Love di Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (3/3). Para penggemar pun mengaku puas menyaksikan konser yang semestinya digelar 3 Desember 2016 lalu.

Sweet Dreams menjadi lagu pembuka band soft-rock beranggotakan Russell Hitchcock, 67, dan Graham Russell, 66, itu. Tak lama berselang, sejumlah lagu populer mereka pun mengalun indah, di antaranya Event the Nights, Just as I Am, Every Woman, Here I Am, dan Chances. Lagu Goodbye dan I Adore You mendapat tepukan paling meriah dari para penonton malam itu.

Di sela-sela konser, beberapa kali sang gitaris sekaligus vokalis, Russell, mengganti gitarnya untuk menyesuaikan dengan lagu yang dibawakannya bersama Hitchcock. Saat tiba waktunya bernyanyi sendiri, Russell mengatakan ingin melakukan yang terbaik.

“Saya ingin melakukan apa pun untuk penampilan ini,” ujarnya yang tampil me­ngenakan kemeja ungu di balik jasnya.

Tuntas melakukan solo, duo personel itu kemudian mengalunkan Free to Love. Hitchcock pun sempat meminta penonton ikut menyanyikan lirik lagu tanpa diiringi musik.
Selanjutnya, saat Two Less Lonely dan The One that You Love diperdengarkan, riuh penonton semakin kencang. Itu disebabkan keduanya turun dari panggung, kemudian menyapa penonton dan berfoto bersama mereka.

Sebagian tak melewatkan kesempatan melakukan aksi swafoto melalui ponsel pintar mereka. Baik Hitchcock maupun Russell sangat sabar meladeni penonton yang ingin berfoto.

Tak lama berselang, Lost in Love dan Making Love mereka bawakan. Suasana kemudian berubah menjadi lebih panas kala Hitchcock dan Russell kompak mengalunkan Without You dan Shake It dengan penuh energi.

Penonton yang terlarut dalam suasana diperbolehkan mendekati panggung dan kembali melakukan aksi swafoto bersama sang idola sembari ikut bernyanyi.

Akhirnya, All Out of Love menutup konser malam itu. “Terima kasih Jakarta,” kata Hitchcock, diikuti aksi angkat gitar yang dilakukan Russell menutup konser yang diwarnai atraksi tata lampu penuh warna.

Puas
Setelah delapan tahun lama tidak menggelar konser di Indonesia, Air Supply, diakui para fan mereka, telah sukses mengobati kerinduan.

“Bagus, konsernya sesuai dengan harap­an. Hanya setting-nya yang agak bermasalah,” ujar seorang penonton Trisna, 53, seusai konser.

Leong, 54, mengaku sudah menggemari Air Supply sejak remaja. Ia mengagumi suara para personel sekaligus melodi lagu-lagu mereka. “Dari remaja, 1970-an sudah fan. Pertama kali mereka launch, 1970-an. Suaranya bagus, melodinya bagus, cocok untuk saya.”

Generasi muda yang hadir juga merasakan hal serupa. Renisa, 23, dan Respa, 24, sekalipun bukan penggemar berat, mengaku merasa puas dengan penampilan Air Supply.

“Enjoy. Puas, soalnya umur personel sudah segitu, tetapi suara mereka masih bagus. Personelnya ramah, tadi sempat turun ke bawah. Berfoto sama penonton. Musiknya juga tadi diaransemen ulang, jadi enggak bosan,” kata Renisa yang menunggu All Out of Love dibawakan.

“Lagu terakhir yang suka. Tahu Air Supply saat dengar lagu itu,” kata mereka yang mengatakan baru kali pertama menonton konser Air Supply. (Ant/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Oka Saputra
Berita Lainnya