Ashadi Siregar Media Paling Mewah

(AU/H-5)
01/3/2017 07:20
Ashadi Siregar Media Paling Mewah
(MI/ROMMY PUJIANTO)

DI tengah maraknya penyebaran berita daring dan penggunaan media sosial yang terus meluas, media cetak kini menghadapi tantangan yang kian beragam pula. Media cetak tetap hidup di tengah sulitnya mendapat bagian kue iklan dan diimpit dengan semakin mahalnya harga kertas. Menurut pakar komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Ashadi Siregar, 71, koran saat ini menjadi media paling mahal dan harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk mempertahankan eksistensinya di tengah masyarakat.

"Terutama media cetak itu ongkosnya mahal dan merupakan barang merah karena membuat kertasnya terkadang membuat hutan di Indonesia gundul. Beruntung jika ada tanaman sebelumnya, baru ditebang," ujarnya dalam dialog kebangsaan di Rumah Budaya Tembi, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (28/2). Media cetak seperti koran menjadi barang yang mahal, kata Ashadi, lebih disebabkan belum adanya bahan baku pengganti kertas yang ditemukan saat ini. "Semua kan masih dari kayu, dari hutan. Kan tidak mungkin dari kangkung," ungkap penulis novel Cintaku di Kampus Biru itu. (AU/H-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya