Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
JIKA Anda masih menyimpan prasangka dan trauma dengan para pejabat pajak atau fiskus, dijamin trauma Anda akan lenyap seketika jika bertemu dengan sosok Ani Natalia. Sejalan dengan maraknya kampanye yang dilancarkan pemerintah untuk mempromosikan tax amnesty, sosok Ani Natalia pun semakin dikenal publik. Bukan hanya karena saat ini Ani, demikian ia kerap disapa, tengah menjabat Kasubdit Humas Perpajakan, melainkan juga karena perempuan berdarah Batak itu memiliki karakter yang hangat dan serbabisa.
Mulai dari mengatur berbagai acara besar, menjadi pembawa acara, memandu jalannya diskusi, membuat pers rilis, hingga membuat audit laporan keuangan bisa dikerjakannya. Kesemuanya dilakukan Ani tanpa menanggalkan senyum dan eramahannya, jauh dari kesan garang yang identik dengan sosok fiskus. “Aku ini orangnya people person, suka aja kalau ngobrol dengan banyak orang. Makanya begitu Direktorat Jenderal Pajak (DJP) buka kasi humas, aku langsung tertarik, belajarlah aku lewat kursus singkat 3 bulan,” cerita Ani kepada Media Indonesia, Jumat (24/2).
Pada masa awal karier sekitar 1993-1995, kementerian dan lembaga pemerintah memang belum terbuka pada publik. Ia pun sempat mencicip rasanya menjadi auditor pemerintah dan berhadapan dengan segunung laporan keuangan. Baru pada 2007 ketika direktorat humas dibuka, ia bergabung dan ditugaskan di beberapa kantor pajak wilayah di Jakarta. Sejak 2014, ia pun resmi memegang amanah sebagai Kasubdit Humas DJP, Kemenkeu. “Sempat juga jadi auditor, tapi sekarang kalau ditanya lebih baik buat laporan audit apa pers rilis, ya mending buat pers rilis,” ucap ibu tiga anak itu sambil bercanda.
Keputusan Ani untuk menggeluti profesi kehumasan ternyata membuahkan hasil. Jika mengikuti berbagai pemberitaan maupun iklan-iklan perpajakan, tentu masyarakat sudah tak asing lagi dengan sosok perempuan berambut pirang dengan potongan bob pendek dan dandanan yang selalu pas itu di layar kaca. Bagi Ani, itulah caranya berbakti pada Nusantara dan masyarakat, yakni dengan memberi pemahaman yang lebih utuh kepada masyarakat Indonesia mengenai pajak, berikut peran dan fungsinya bagi pembangunan.
Jadi selebgram
Ada untungnya juga bekerja keras mengampanyekan tax amnesty. Dia semakin dikenal. Dengan dikenal, dia mengaku belakangan ini juga masuk berbagai tawaran untuk di-endorse berbagai toko daring. Semula Ani mengaku tidak tertarik, sampai ada pemilik yang menjual mutiara meninggalkan pesan singkat. “Kak, mau ya saya endorse. Saya taat pajak kok, tiap tahun saya lapor terus,” cerita ibu dari Ron, Angelica dan Michael itu sambil tertawa.
Lucu juga cara dia merayu, demikian pendapat Ani. Akhirnya, Ani pun menyanggupi untuk jadi brand ambassador toko mutiara asal Mataram itu. Di berbagai kesempatan, ia memakai perhiasan emas bertakhtakan mutiara kemudian dipostingnya melalui akun instagram. “Sekarang aku lihat, usahanya semakin maju, ya syukurlah, senang bisa bantu orang,” simpul wanita yang juga menggemari berbagai macam corak batik itu.
Lambat laun, Ani pun merasa enjoy jadi selebgram dan mulai menyanggupi menerima tawaran toko online lain. “Khusus barang yang emang bagus, ada nilai ke Indonesia-annya aja. Nanti rencananya mau (di-endorse) sama toko batik,”sebutnya. “Asal, jangan lupa bayar pajak. Itu harga mati,” tutup Ani sambil tertawa. (H-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved